1
1

Penutupan Perdagangan: IHSG Ambruk, Rupiah Menguat Tipis

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu terlihat berakhir di area pelemahan. Para investor diminta terus berhati-hati dan cermat saat berinvestasi di pasar modal lantaran potensi indeks acuan saham Indonesia terkoreksi masih terbuka.

IHSG Rabu, 7 Februari 2024, perdagangan sore berakhir tertekan ke level 7.235, tertekan 12,25 poin atau setara 0,17 persen ketimbang pagi tadi di 7.247. Volume perdagangan hari ini tercatat 18,9 miliar lembar saham senilai Rp9,6 triliun. Sebanyak 203 saham menguat, 316 saham melemah, dan 246 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Rabu terlihat menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.726 per US$. Diharapkan sejumlah katalis positif bisa terus berrdatangan dan memperkuat mata uang Garuda di masa mendatang.

|Baca: Perusahaan Asuransi di Australia Desak Reformasi UU Guna Tekan Kenaikan Premi

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore menguat ke posisi Rp15.635 per US$ dengan year to date return di 1,53 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.616 hingga Rp15.726 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.540 per US$.

Di sisi lain, bursa saham Wall Street berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan dapat terjadi lantaran didorong oleh pendapatan kuartalan yang kuat dan membalikkan beberapa penurunan pada Senin waktu setempat (Selasa WIB).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,4 persen menjadi 38.521,36. Sedangkan S&P 500 berbasis luas naik 0,2 persen menjadi 4.954,23. Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi juga naik tipis yakni naik 0,1 persen menjadi 15.609,00.

Dolar AS naik tipis

Sementara itu, kurs dolar AS naik tipis pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), mendekati level tertinggi dalam hampir tiga bulan. Sedangkan dolar Australia kehabisan tenaga setelah naik di awal sesi.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1 persen menjadi 104,58. Hal itu setelah menyentuh 104,60 pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), yang merupakan level tertinggi sejak 14 November.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank bjb Hadirkan Program Gebyar Tandamata
Next Post Indonesia Perlu Ubah Pendekatan untuk Tingkatkan Perekonomian Nasional

Member Login

or