Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Singlife mengungkapkan sebanyak 60 persen warga Singapura belum mempertimbangkan faktor keberlanjutan saat membeli produk asuransi atau investasi. Meski demikian, lebih dari setengahnya berencana untuk memperhitungkannya di masa depan.
Data ini berasal dari indeks keberlanjutan pertama Singlife, Sustainable Future Index (SFI), yang mengungkapkan meskipun 70 persen masyarakat mengakui pentingnya keberlanjutan, namun hanya 30 persen yang benar-benar mengambil langkah konkret untuk mendukungnya.
|Baca juga: IFRS 17 Paksa Perusahaan Asuransi di Asia-Pasifik Ubah Strategi Produk
|Baca juga: Isa Rachmatarwata Ditahan Kejagung, Manajemen Telkom Beri Penjelasan terkait Posisinya sebagai Komisaris
Survei ini dilakukan terhadap 1.000 warga Singapura dan penduduk tetap. Hasilnya menunjukkan adanya kesenjangan antara kesadaran dan tindakan, terutama dalam penggunaan produk keuangan berbasis keberlanjutan.
“Kesadaran masyarakat terhadap produk investasi berkelanjutan masih rendah. Survei kami menemukan hanya 23 persen responden yang mengetahui produk investasi yang terkait dengan keberlanjutan,” ujar Singlife, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 12 Februari 2025.
Kurangnya informasi dan anggapan imbal hasil yang lebih rendah menjadi hambatan utama. Selain itu, Singlife telah menggandakan jumlah dana investasi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui platform investasinya, GROW.
“Sejak 2023, kami telah menyediakan lebih dari 100 opsi investasi berkelanjutan untuk konsumen,” kata perwakilan Singlife.
Sebagai penandatangan United Nations Principles for Sustainable Insurance dan Principles for Responsible Investment, Singlife berkomitmen untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam perencanaan keuangan. Perusahaan ini juga mendorong masyarakat untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan berdampak jangka panjang.
|Baca juga: Saham Emiten Asuransi Bervariasi Usai Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya
|Baca juga: Begini Nasib Saham Telkom (TLKM) Usai Komisarisnya Jadi Tersangka di Jiwasraya
Dengan meningkatnya kesadaran tentang isu lingkungan dan sosial, diharapkan masyarakat Singapura semakin terbuka terhadap investasi berkelanjutan. Namun, edukasi yang lebih luas masih diperlukan agar lebih banyak orang memahami manfaat dan potensi keuntungan dari investasi berbasis keberlanjutan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News