Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Asosiasi Asuransi Umum Korea atau General Insurance Association of Korea. Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk memperkuat pertukaran dan kolaborasi antara kedua asosiasi serta mendukung ekspansi internasional perusahaan anggota asosiasi.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Budi Herawan membenarkan penandatanganan nota kesepahaman antara AAUI dengan Asosiasi Asuransi Umum Korea bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara kedua asosiasi.
|Baca juga: Ini Peraih Digital Financial Excellence Award 2024 Kategori Perbankan
|Baca juga: APKAI Adakan Pelatihan dan Sertifikasi Asesor Kompetensi
“Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung ekspansi internasional perusahaan anggota, mendorong transformasi berbasis kecerdasan buatan (AI), meningkatkan kompetensi teknis, serta memperluas pertukaran tenaga kerja,” ujar Budi, kepada Media Asuransi, Senin, 9 Desember 2024.
Hal ini juga bertujuan untuk memajukan pengembangan industri asuransi umum, terutama dalam aspek keuangan dan penerapan standar pelaporan keuangan internasional (IFRS). “Kami berharap kerja sama ini akan mendukung transformasi berbasis AI, meningkatkan kompetensi teknis, serta memperluas pertukaran tenaga kerja,” ucapnya.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendorong pengembangan industri asuransi umum, baik dari sisi penerapan IFRS maupun keuangan secara keseluruhan,” tambahnya.
|Baca juga: OJK Apresiasi Komunikasi dan Masukan dari Industri Jasa Keuangan di Dialog Akhir 2024
|Baca juga: Bos BSI Beberkan Alasan Super App BYOND Dihadirkan di Indonesia
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Korea Lee Byung-rhae berharap kerja sama yang lebih erat antara kedua asosiasi dapat meningkatkan daya saing global industri asuransi Korea Selatan dan membuka peluang baru bagi perusahaan asuransi Korea di pasar Indonesia yang berkembang pesat.
“Kami berharap penguatan kerja sama antara kedua asosiasi ini akan meningkatkan daya saing global Korea di bidang asuransi dan membuka peluang baru bagi perusahaan asuransi Korea di pasar Indonesia yang terus berkembang, yang gilirannya berkontribusi pada kemajuan industri asuransi kedua negara,” ujarnya, dikutip dari The Korea Herald, Senin, 9 Desember 2024.
Dalam kesepakatan tersebut, kedua pihak sepakat untuk bekerja sama dalam berbagai inisiatif yang mendukung pertumbuhan bersama di sektor asuransi kedua negara. Fokus utama dari kerja sama ini adalah promosi pertukaran anggota, penelitian bersama, serta penguatan berbagi pengetahuan, manajemen risiko, dan pengembangan talenta.
Asosiasi Asuransi Umum Korea menyoroti meningkatnya ketertarikan perusahaan asuransi Indonesia terhadap praktik manajemen risiko iklim yang diterapkan di Korea Selatan.
Kedua asosiasi juga berencana untuk memperluas pertukaran sektor swasta antara kedua negara. Sejak penandatanganan MoU pertama pada 2012, kerja sama antara kedua asosiasi telah berkembang pesat, dengan semakin banyak perusahaan asuransi Korea Selatan yang melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan.
Indonesia, dengan populasi terbesar keempat di dunia dan ekonomi yang stabil serta rencana untuk mewajibkan asuransi kendaraan, dianggap sebagai pasar asuransi yang berkembang penting.
|Baca juga: Tugu Insurance Sukses Gelar Tugu Charity Golf 2024 dengan Menggandeng Atlet Golf Difabel
|Baca juga: Fitch: Kinerja Keuangan Chubb Life Solid Berkat Strategi Konservatif
Saat ini, enam perusahaan asuransi umum asal Korea Selatan, termasuk anak perusahaan Samsung Group, DB Group, Meritz Financial Group, KB Financial Group, dan Hanwha Group, telah beroperasi di Indonesia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News