Media Asuransi, GLOBAL – Intermap Technologies, perusahaan global yang fokus pada produk geospasial 3D, menjalin kolaborasi strategis dengan Aon’s Impact Forecasting. Kerja sama itu untuk meningkatkan proses penjaminan asuransi, manajemen risiko, dan pemodelan portofolio.
Kerja sama ini memungkinkan perusahaan asuransi mengakses peta risiko dan bahaya Aon serta memperkuat solusi sepanjang siklus asuransi, mulai dari penjaminan hingga penyesuaian klaim.
Menurut CEO Intermap Patrick A Blott, kemitraan ini memperkuat posisi Intermap di pasar asuransi global dan memungkinkan underwriter menawarkan solusi spesifik properti bagi klien mereka, dari penjaminan hingga pengelolaan klaim.
“Ini merupakan respons terhadap perubahan signifikan di industri asuransi akibat klaim yang semakin sering dan parah,” jelas Blott, dikutip dari Reinsurance News, Jumat, 13 September 2024.
|Baca juga: 4 Saham untuk Berburu Cuan di Tengah Potensi Gerak IHSG Terbatas
Laporan terbaru menunjukkan kerugian asuransi akibat bencana alam melampaui US$100 miliar selama empat tahun berturut-turut sejak 2023, dengan rata-rata kerugian tahunan diproyeksikan naik 5-7 persen dalam jangka panjang. Badai menjadi penyebab terbesar kedua kerugian asuransi setelah siklon tropis.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Generali CEE akan mengintegrasikan data bahaya banjir dan gempa bumi dari Aon ke dalam solusi Aquarius RMA milik Intermap, yang fokus di Eropa. “Kolaborasi ini memperkuat hubungan antara cakupan reasuransi portofolio Generali dan penilaian risiko individu,” kata Samuele Borghi dari Generali.
|Baca juga: Perdana Karya Perkasa (PKPK) Lakukan Pengapalan Perdana Batu Bara Milik TRIOP
|Baca juga: Jasindo dan Telkomsel Perkuat Kerjasama, Tingkatkan Perlindungan Pelanggan melalui Ekosistem Digital
Intermap juga berencana memperluas jangkauannya ke Asia Pasifik, khususnya Indonesia, yang menghadapi risiko banjir signifikan dengan 27 persen populasinya terekspos. Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk mengurangi kesenjangan perlindungan di wilayah tersebut, yang mencapai 90 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News