Media Asuransi, GLOBAL – Asahi Life mencatat peningkatan laba inti grup sebesar 67,7 persen secara tahunan (YoY) pada semester pertama 2024 dan mencapai US$145,6 juta (¥22,4 miliar). Lonjakan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga dan dividen dari investasi alternatif serta penurunan biaya lindung nilai valas.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Kamis, 2 Januari 2024, laba inti Asahi Life secara keseluruhan naik menjadi US$189,8 juta (¥29,2 miliar), atau meningkat US$67,6 juta (¥10,4 miliar), berkat penurunan signifikan dalam selisih negatif dari negatif US$118,95 juta (negatif ¥18,3 miliar) pada H1 2023 menjadi negatif US$7,8 juta (negatif ¥1,2 miliar) pada H1 2024.
|Baca juga: Sri Mulyani: Kebijakan Fiskal dan Investasi Jadi Kunci Reformasi Ekonomi Indonesia
|Baca juga: India Pimpin Jumlah IPO Terbanyak sepanjang 2024 di Asia Pasifik
Namun, hasil terkait asuransi turun 17,8 persen menjadi US$197,6 juta (¥30,4 miliar). Di sisi lain, Nanairo Life melaporkan kerugian inti sebesar US$44,2 juta (¥6,8 miliar), naik US$9,1 juta (¥1,4 miliar) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, akibat peningkatan biaya ekspansi bisnis.
Pendapatan premi asuransi grup naik 2,8 persen YoY menjadi US$1,42 miliar (¥219 miliar), didorong oleh pertumbuhan jumlah polis aktif di Nanairo Life. Premi tahunan kontrak baru (ANP) juga meningkat 2,4 persen menjadi US$121,55 juta (¥18,7 miliar), dengan Asahi Life menyumbang US$64,35 juta (¥9,9 miliar) dan Nanairo Life sebesar US$57,2 juta (¥8,8 miliar).
Asahi Life merencanakan peningkatan laba dari produk jenis perlindungan dan mempertahankan rasio solvabilitas ekonomi (ESR) dalam kisaran 220-260 persen pada 2024-2026. Untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025, perusahaan memperkirakan pendapatan premi stabil dan pertumbuhan moderat dalam laba inti, didukung peningkatan pendapatan bunga dan dividen.
|Baca juga: Mahelan Prabantarikso Gantikan Kun Wahyu Jadi Direktur di ASKRINDO
|Baca juga: IFG Rombak Susunan Direksi dan Komisaris Askrindo
Peluncuran produk baru, seperti rider pembayaran lump-sum untuk perawatan keperawatan tahap awal, diharapkan dapat mendorong penjualan di masa mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News