1
1

Asuransi Jepang Bersiap Hadapi Potensi Klaim Besar, Mengapa?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi Jepang menghadapi tekanan signifikan akibat meningkatnya kemungkinan terjadinya dua gempa besar yang dinilai sangat mungkin terjadi dalam 30 tahun ke depan oleh Pemerintah Jepang.

Melansir Insurance Asia, Kamis, 20 November 2025, Analisis S&P Global Ratings menyebutkan, gempa bumi di Palung Nankai memiliki probabilitas 60 hingga 90 persen untuk terjadi, sementara gempa bumi yang berpusat di bawah Tokyo memiliki peluang sekitar 70 persen.

Potensi pembayaran klaim dari kedua peristiwa tersebut diperkirakan melampaui klaim akibat Gempa Bumi Besar Jepang Timur pada 2011. S&P menegaskan lonjakan klaim akan paling berdampak pada perusahaan asuransi non-jiwa, terutama melalui asuransi gempa bumi korporasi.

Berdasarkan estimasi kerusakan pemerintah, pembayaran asuransi non-jiwa dapat mencapai US$26,2 miliar (¥4,1 triliun) untuk peristiwa di Palung Nankai dan hingga US$7,0 miliar (¥1,1 triliun) untuk gempa di Tokyo, tidak termasuk asuransi gempa bumi rumah tangga.

Dengan pendapatan biasa industri pada tahun fiskal 2024 sekitar US$14,1 miliar (¥2,2 triliun), gempa besar berpotensi meningkat menambah rasio kerugian sekitar 45 persen untuk skenario peristiwa di Palung Nankai dan 12 persen untuk skenario gempa di Tokyo.

Sementara itu, asuransi gempa rumah tangga diperkirakan memiliki dampak terbatas pada perusahaan asuransi swasta, karena risiko utamanya ditanggung pemerintah melalui perusahaan reasuransi gempa Jepang. Beban keuangan maksimum sektor swasta dibatasi hingga US$2,1 miliar (¥335,7 miliar).

Perusahaan asuransi jiwa diperkirakan dapat menahan dampak dengan lebih baik. S&P memperkirakan pembayaran klaim asuransi jiwa sebesar sekitar US$15,4 miliar (¥2,4 triliun) setelah gempa bumi di Nankai Trough dan sekitar US$1,2 miliar (¥180 miliar) untuk gempa bumi di Tokyo.

Industri ini mencatat laba biasa sebesar US$19,8 miliar (¥3,1 triliun) pada tahun fiskal 2024, menunjukkan perusahaan asuransi jiwa dapat menyerap kerugian tersebut. Selama pandemi covid-19, perusahaan asuransi jiwa membayar klaim sebesar $8,3 miliar (¥1,3 triliun) dan tetap menguntungkan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kerja sama strategis Easycash dan Bank Saqu Hadirkan Akses Pembiayaan Inklusif ke Pelaku Usaha
Next Post Allianz Syariah Berikan Manfaat Financial dan Ajak Berbuat Baik

Member Login

or