1
1

Asuransi Kecerdasan Buatan Ternyata Jarang Dilirik, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Igor Omilaev from Unsplash

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Digital Health & Wellness 2024 dari Beazley menyatakan meski risiko teknologi kian meningkat, namun hanya kurang dari sepertiga (30 persen) perusahaan yang memilih asuransi khusus untuk melindungi dari cedera fisik akibat layanan berbasis teknologi.

Penelitian Beazley menekankan pentingnya asuransi yang memadai seiring dengan penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang semakin kompleks, seperti algoritma deep learning. AI seringkali beroperasi layaknya ‘kotak hitam’ sehingga sulit dipercaya sepenuhnya dan menambah risiko.

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kibarkan ‘Bendera Putih’, Ini Kata OJK!

Melansir Insurance Asia, Senin, 30 September 2024, survei terhadap 600 eksekutif di Eropa, Amerika Utara, dan Asia ini menunjukkan masalah kepercayaan dan bias menjadi perhatian utama ketika adopsi AI makin cepat.

Di luar kekhawatiran tentang AI, tantangan lain seperti rantai pasok dan perekrutan juga mengemuka. Sebanyak 29 persen dan 28 persen responden menyebut masalah ini sebagai hambatan, meningkat dari 17 persen dan 16 persen pada 2022.

Akibatnya, kurang dari separuh (43 persen) bisnis yang disurvei mengharapkan pertumbuhan di 2024. Perbedaan kondisi regional turut memengaruhi pandangan ini. Di Singapura, hanya 37 persen responden optimistis akan pertumbuhan bisnis mereka. Sementara itu, Italia dan Inggris memiliki ekspektasi tertinggi dengan 56 persen dan 54 persen.

|Baca juga: Penjelasan Allianz tentang Izin Pembentukan Unit Usaha Syariah yang Dicabut OJK

|Baca juga: Allianz Syariah Sudah Spin Off, OJK Cabut Izin Unit Usaha Syariah

Ancaman keamanan siber serta risiko kompetensi tetap menjadi perhatian utama eksekutif, di mana 38 persen khawatir akan salah representasi kompetensi, naik dari 24 persen pada 2022.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Industri Asuransi Dianggap Kuno, Generasi Muda Tuntut Perubahan!
Next Post Perubahan Iklim Bikin ‘Kantong Jebol’, Perusahaan Reasuransi Makin Hati-hati!

Member Login

or