Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi jiwa Australia menjadi pemimpin global dalam kesiapan data, terutama berkat kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan data guna mencapai tujuan bisnis mereka. Hal ini diungkap dalam laporan hasil survei Equisoft, LIMRA, dan Universal Conversion Technologies (UCT).
Secara global, 78 persen responden survei mengidentifikasi kesiapan data sebagai hambatan utama dalam memaksimalkan potensi kecerdasan buatan (AI).
“Meskipun banyak perusahaan menganggap diri mereka progresif dalam kesiapan data, namun masih terdapat kesenjangan besar dalam menyelaraskan praktik data dengan strategi AI,” ungkap laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Senin, 20 Januari 2025.
|Baca juga: Wakil Dirut Bank Mega (MEGA) Mengundurkan Diri
|Baca juga: Bos Investree Masih Buron, Bos OJK Ungkap Kabar Terbaru Ini!
Wilayah Amerika Latin mencatat performa terbaik dengan 82 persen perusahaan masuk kategori ‘Progresif’, sedangkan Amerika Serikat tertinggal dengan 66 persen perusahaan merasa belum siap untuk mengimplementasikan AI. Kanada menjadi wilayah dengan skor terendah, terutama dalam aspek sumber daya dan integrasi data.
Laporan bertajuk ‘Assessing Data Readiness for AI in the Life Insurance Industry‘ menunjukkan hampir setengah dari perusahaan asuransi jiwa secara global (46 persen) belum siap menjalankan inisiatif berbasis AI. Namun, Australia mencatat prestasi gemilang dengan 38 persen perusahaan asuransinya masuk kategori ‘Optimal’ dalam kesiapan data.
Penilaian dalam laporan ini mencakup enam dimensi yakni keselarasan organisasi, infrastruktur, sumber daya dan integrasi, kualitas dan integritas data, tata kelola, serta analitik. Keunggulan Australia terletak pada keselarasan organisasi yang kuat.
|Baca juga: Fundamental Ekonomi Indonesia Menguat, Sun Life Bidik Pertumbuhan Double Digit di 2025
|Baca juga: Pastikan Stabilitas Keuangan Keluarga, AXA Financial Luncurkan Produk Long Term Life Protector
Secara global, 87 persen responden melaporkan penggunaan AI dalam bidang seperti underwriting dan operasional, dengan teknologi pembelajaran mesin sebagai teknologi yang paling banyak digunakan.
Namun, tantangan tetap ada, termasuk masalah skalabilitas, hambatan teknologi, dan asumsi yang keliru selama perencanaan proyek. Dengan data readiness yang menjadi faktor kunci, laporan ini menyoroti pentingnya langkah strategis untuk mengoptimalkan AI dalam industri asuransi jiwa.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News