Media Asuransi, GLOBAL – QBE Insurance Group diperkirakan bakal terus mencetak laba besar hingga 2025. Menurut laporan S&P Global Ratings, kenaikan premi yang stabil di kisaran tiga persen hingga empat persen, turunnya inflasi klaim, dan berkurangnya risiko bencana jadi faktor utama yang menopang kinerja perusahaan.
Melansir Insurance Asia, Rabu, 26 Februari 2025, sepanjang 2024, QBE membukukan laba bersih setelah pajak sebesar US$1,78 miliar. Capaian ini sesuai ekspektasi, didorong oleh kinerja underwriting yang lebih kuat, pengembalian investasi yang solid, dan pertumbuhan pendapatan yang stabil.
|Baca juga: Tingkatkan Layanan Nasabah, Panin Dai Ichi Life Luncurkan Priority Healthcare Network
|Baca juga: Ditunjuk Jadi CEO Danantara oleh Prabowo, Begini Sikap Rosan Roeslani
Perusahaan juga berhasil menghindari kerugian besar akibat bencana setelah keluar dari portofolio properti berisiko tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikia tantangan masih ada, terutama di Amerika Utara.
Apalagi, bisnis asuransi pertanian QBE mengalami performa kurang memuaskan sepanjang 2024. Namun, langkah mitigasi risiko dan modernisasi yang dilakukan mulai menunjukkan hasil dengan catatan laba underwriting yang positif.
Pada 2025, QBE diprediksi tetap di jalur positif berkat premi yang stabil dan strategi seleksi risiko yang lebih ketat. Meski demikian, inflasi sosial yang meningkat bisa memberikan tekanan pada lini asuransi kecelakaan.
|Baca juga: OJK Beberkan 4 Program Jitu untuk Kembangkan Industri Aset Kripto
|Baca juga: Transaksi Digital Meroket! Nilainya Tembus Rp87 Kuadriliun, OJK Wanti-Wanti Risiko!
Selain itu, eksposur terhadap kebakaran hutan di California senilai US$200 juta juga diperkirakan berdampak pada divisi internasionalnya. Di tengah berbagai tantangan, keuangan QBE tetap solid. S&P Global menilai tingkat modal perusahaan berada di kategori sangat kuat.
Lebih lanjut, QBE juga memperkuat perlindungan reasuransi dengan menurunkan tingkat retensi dan menerbitkan obligasi bencana baru untuk menghadapi risiko di AS, semakin meningkatkan ketahanan perusahaan terhadap ancaman besar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News