Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Technavio menyebutkan pasar asuransi perjalanan diproyeksikan tumbuh sebesar US$12,07 miliar dengan laju tahunan 10,24 persen dari 2023 hingga 2028. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pariwisata dan perjalanan bisnis, serta digitalisasi proses asuransi yang mempermudah pembelian dan pengelolaan polis.
Seiring dengan semakin pentingnya asuransi dalam perencanaan perjalanan, perusahaan kini menawarkan perlindungan atas risiko seperti penundaan cuaca, masalah mekanis, dan keadaan darurat medis.
|Baca juga: Curi Perhatian Dunia, AAUI Harap Indonesia Rendezvous 2024 Dorong Industri Asuransi Tumbuh Berkelanjutan
|Baca juga: |Baca juga: AAUI Beberkan ‘Amunisi’ untuk Industri Asuransi Tumbuh Signifikan
“Asuransi perjalanan menjadi bagian integral dari perencanaan perjalanan,” ungkap laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 15 Oktober 2024.
Peningkatan pendapatan konsumen, serta kewajiban asuransi perjalanan di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia, juga menjadi pendorong utama pertumbuhan. Integrasi teknologi seperti API, kecerdasan buatan, dan GPS semakin mempercepat inovasi di sektor ini.
|Baca juga: RBC Anjlok, OJK Peringatkan Asuransi Jangan Lengah Kelola Risiko!
Namun, tantangan tetap ada, seperti kurangnya kesadaran konsumen dan keterlambatan dalam penyelesaian klaim, yang seringkali mengurangi minat calon pelanggan.
Proses klaim yang lambat, terutama dalam konteks lintas negara, masih menjadi hambatan utama yang bisa memengaruhi laju pertumbuhan pasar.
|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024
|Baca juga: OJK Sahkan Pendirian DPLK IFG Life
Meskipun ada kendala, namun inovasi dan pengalaman pelanggan yang lebih baik diprediksi menjaga momentum industri ini hingga periode yang akan datang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News