1
1

Cuan Industri Asuransi Jiwa di China Menyusut di 2023, Kenapa?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings mengungkapkan meskipun profitabilitas dasar perusahaan asuransi jiwa di China tetap kuat, namun banyak dari mereka mengalami margin nilai bisnis baru yang datar atau menyusut pada 2023.

Dilansir dari Insurance Asia, Rabu, 21 Agustus 2024, penyusutan margin ini sebagian disebabkan oleh pergeseran menuju penjualan produk tabungan satu kali bayar dengan margin rendah melalui bancassurance, sebagai respons terhadap permintaan pasar, meskipun perusahaan asuransi terus mengoptimalkan kekuatan penjualan agen mereka.

Kinerja keuangan tetap menantang, dengan imbal hasil investasi tertekan oleh pasar saham yang volatil dan suku bunga yang rendah. Meski demikian, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di China berhasil mempertahankan modal neraca yang kuat, berdasarkan penilaian Fitch Ratings menggunakan Model Prism Global dan rasio solvabilitas regulasi di bawah C-ROSS Phase 2.

|Baca juga: Imbas Regulasi Baru, Maybank Indonesia (BNII) Dikabarkan Bakal Akuisisi JMA Syariah (JMAS)

|Baca juga: Gempa Megathrust Diprediksi Bakal Terjadi, Bos Tokio Marine Indonesia: Kita Aman!

Perusahaan-perusahaan ini juga menghadapi risiko investasi signifikan akibat paparan tinggi terhadap aset yang volatil seperti saham, ekuitas jangka panjang, dana investasi jenis ekuitas, dan properti.

Rasio aset berisiko melebihi pedoman untuk penilaian IFS bagi banyak perusahaan asuransi, dipicu oleh suku bunga rendah yang mendorong peningkatan investasi ekuitas dan durasi aset yang lebih panjang melalui obligasi jangka panjang.

Di bawah C-ROSS Phase 2, perusahaan asuransi diharapkan lebih berhati-hati dalam investasi mereka karena persyaratan modal yang lebih ketat untuk aset berisiko dan perlunya manajemen aset-liabilitas yang efektif.

|Baca juga: Tokio Marine Luncurkan UKM Partner Bidik Cuan di Pasar Retail

|Baca juga: Gempa Megathrust Hantui Indonesia, Bos Maipark Bilang Begini Dampaknya ke Industri Asuransi

Fitch telah mengklasifikasikan beberapa obligasi utang, dana, dan aset non-standar sebagai di bawah peringkat investasi untuk perhitungan rasio aset berisiko.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bisnis Remitansi BSI Meroket 10%, Transaksi Tembus Rp50 Triliun
Next Post Bank Indonesia Pertahankan BI-Rate Tetap Sebesar 6,25%

Member Login

or