1
1

Digitalisasi BPJS Kesehatan : Langkah Akselerasi Program JKN

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. | Foto: BPJS Kesehatan

Media Asuransi, JAKARTA – Perkembangan teknologi informasi memiliki peran penting dalam mengoptimalkan penyelenggaraan Program JKN. Menjawab tantangan di era digital, BPJS Kesehatan telah melakukan berbagai transformasi digital untuk mempermudah akses layanan dan meningkatkan kepuasan peserta.

Salah satu pilar utama dalam transformasi BPJS Kesehatan adalah penerapan nilai-nilai INISIATIF, yang meliputi Integritas, Kolaborasi, Pelayanan Prima, dan Inovatif. Melalui pendekatan ini, BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan berkualitas kepada peserta.

|Baca juga: BPJS Kesehatan Dorong Sinergi Fasilitas Kesehatan

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, mengatakan bahwa pihaknya telah memanfaatkan teknologi sebagai elemen kunci dalam memberikan kemudahan bagi peserta, bukan hanya membuka akses yang luas, namun proses administrasi kini menjadi lebih mudah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang kian baik kepada peserta JKN.

Menurutnya, inovasi dan integrasi teknologi telah dilakukan guna memastikan Program JKN dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta JKN. “Per 1 September 2024, jumlah kepesertaan Program JKN sudah lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67 persen. Jumlah tersebut sukses mengantarkan BPJS Kesehatan sukses mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC) lebih cepat dari yang ditetapkan,” ungkap Ghufron dalam keterangan resmi, Rabu, 25 September 2024.

|Baca juga: BPJS Kesehatan Bangun Ekosistem Anti Fraud Dalam Program JKN

Dengan begitu, lanjutnya, jumlah tersebut menjadikan tolak ukur bagi BPJS Kesehatan untuk terus bertransformasi dengan memanfaatkan digitalisasi demi memberikan peningkatan kualitas layanan demi kepuasan peserta,” kata Ghufron.

Dia ungkapkan, berbagai inovasi berbasis digital juga telah dihadirkan BPJS Kesehatan untuk memudahkan peserta dalam mendapatkan pelayanan. Optimalisasi Aplikasi Mobile JKN misalnya. Aplikasi tersebut terus diperbarui dengan beragam fitur inovatif, termasuk i-Care JKN, yang memungkinkan petugas medis menelusuri riwayat kesehatan peserta dalam satu tahun terakhir. Fitur ini memudahkan koordinasi antardokter dan memberikan perawatan yang lebih komprehensif.

|Baca juga: Bukan Hanya BPJS Kesehatan, KPK Juga Bakal Pelototi Klaim Fiktif di Asuransi Swasta!

Selain itu, adanya fitur baru seperti telekonsultasi, skrining riwayat kesehatan, antrean online juga diyakini mampu menjadi solusi atas pelayanan yang diakses peserta. Kemudian, adanya layanan administrasi non tatap muka berbasis digital pun tak luput dari BPJS Kesehatan. Pelayanan Adminsitrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Voice Interractive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165 juga menjadi alternatif bagi peserta yang ingin mengakses pelayanan kesehatan secara mudah.

“Berbagi inovasi yang dihadirkan berdasarkan customer journey. Kami melihat bagaimana inovasi yang kami hadirkan dapat memenuhi kebutuhan peserta dan dapat diakses dengan mudah. Apalagi dengan komitmen BPJS Kesehatan melalui upaya transformasi mutu layanan, harapannya pengelolaan teknologi informasi ini bisa mendukung dalam menghadirkan pelayanan yang semakin mudah, cepat dan semua setara,” jelas Ghufron.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Transaksi QRIS dan ATM BSI Melejit di Aceh Selama PON XXI
Next Post Remala Abadi (DATA) Akuisisi 85% Saham Fiber Media Indonesia

Member Login

or