1
1

Fitch Ratings: Eka Lloyd Perlu Tingkatkan Modal untuk Penuhi Persyaratan Ekuitas Minimum

Gedung Fitch Ratings. | Foto: Fitchratings.com

Media Asuransi, GLOBAL – PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (Eka Lloyd) diperkirakan menghadapi tekanan akibat persyaratan modal yang lebih ketat yang diberlakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyatakan perusahaan asuransi ini perlu meningkatkan modal agar memenuhi persyaratan minimum ekuitas yang baru.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 10 Februari 2025, OJK berencana menaikkan ekuitas minimum untuk perusahaan asuransi umum menjadi US$15 juta (IDR250 miliar) pada akhir 2026, naik dari US$6,1 juta (IDR100 miliar) saat ini.

|Baca juga: Rebecca Tan Menjadi CEO Generali Indonesia

|Baca juga: Auralusia Rimadiana Resmi Jadi Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Berikut Profilnya!

Menurut Fitch, Eka Lloyd kemungkinan harus mencari tambahan modal karena ekuitas pemegang sahamnya per akhir 2024 diperkirakan hanya sebesar US$98 juta (IDR162 miliar). Fitch menilai aturan ini menjadi tantangan bagi Eka Lloyd dalam menyeimbangkan kepatuhan terhadap regulasi dengan rencana ekspansi bisnisnya.

Pada akhir 2024, rasio modal berbasis risiko (RBC) perusahaan turun menjadi 195 persen dari 202 persen pada akhir 2023, akibat peningkatan cadangan yang diperlukan seiring dengan ekspansi bisnis asuransi kredit multipurpose.

Sepanjang 2024, premi bruto yang ditulis (GPW) Eka Lloyd naik 33 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri asuransi umum yang hanya empat persen.

|Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tembus Rp1.670,55 Triliun di 2024, Melonjak 19,5%!

|Baca juga: Naik 1,31%, Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Laba Bersih Rp55,8 Triliun di 2024

Bisnis utama perusahaan adalah asuransi kredit multipurpose, yang berkontribusi lebih dari 90 persen terhadap total premi perusahaan. Produk ini dirancang untuk melunasi pinjaman pemegang polis jika terjadi gagal bayar dan umumnya terkait dengan pinjaman dari bank-bank pedesaan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Strategi Oona Insurance (ABDA) Genjot Kinerja Laba Bersih
Next Post Ketidakpastian Global Meningkat, Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia?

Member Login

or