1
1

Penyaluran Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tembus Rp1.670,55 Triliun di 2024, Melonjak 19,5%!

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. | Foto: Bank Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale. Hal itu dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

“Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya menjangkau sektor potensial yang masih dapat dimaksimalkan, terutama dari sisi penyaluran kredit di berbagai wilayah Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam konferensi pers virtual paparan kinerja kuartal IV/2024 Bank Mandiri, Rabu, 5 Februari 2025.

Hingga akhir 2024, tambahnya, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp1.670,55 triliun atau naik 19,5 persen secara YoY, dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

|Baca juga: Euforia Meredup, Saham GOTO Anjlok Usai Kabar Kebut Merger dengan Grab

|Baca juga: Terima Salinan Putusan Kasasi, Manajemen Sritex (SRIL) Lakukan Konsolidasi untuk Ajukan PK

Pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri, lanjut Darmawan, tersebar merata di berbagai daerah Indonesia yang menjadi bagian dari komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sepanjang 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” kata Darmawan,.

Kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97 persen pada akhir 2024, turun lima basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

“Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan.

|Baca juga: Menteri ESDM Putuskan Pengecer Bisa Kembali Jual Gas LPG 3 Kg

|Baca juga: Grab dan GoTo Ngebut ke Meja Merger, Selesai di 2025?

Dalam strategi ekspansi kredit, Bank Mandiri tetap fokus pada sektor strategis seperti pertanian & perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah.

“Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen secara YoY menjadi Rp913,3 triliun pada akhir 2024,” ucapnya.

Selain itu, segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai enam persen YoY menjadi Rp135 triliun per akhir 2024. Realisasi ini, menurut Darmawan, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko. Hal itu tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304 persen pada akhir 2024.

|Baca juga: Rayakan HUT ke-68, DAI Kuatkan Sinergi Membangun Industri Asuransi dan Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat

|Baca juga: Mengenal Apa Itu Pneumonia yang Merenggut Hidup Bintang ‘Meteor Garden’ Barbie Hsu

“Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” pungkas Darmawan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Naik 1,31%, Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Laba Bersih Rp55,8 Triliun di 2024
Next Post Bank Negara Indonesia (BBNI) Akan Buyback Saham Rp905 Miliar

Member Login

or