1
1

Gelombang Penurunan Peringkat Kredit di Afrika Picu Kenaikan Permintaan Asuransi Risiko Politik

Ilustrasi. Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Kelompok reasuransi khusus Chaucer menyebutkan negara-negara Afrika mengalami gelombang penurunan peringkat kredit tahun lalu dengan hanya empat kali kenaikan peringkat pada obligasi negara mereka.

Kondisi itu berlawanan dengan tren global untuk kenaikan peringkat secara keseluruhan, yakni 20 kali penurunan peringkat dan 48 kali kenaikan peringkat pada 2023.

Permintaan untuk asuransi risiko politik biasanya tumbuh dipengaruhi oleh penurunan peringkat utang negara karena melindungi bisnis dari risiko negara-negara yang mengalami tekanan keuangan yang gagal memenuhi kontrak dengan bisnis.

“Selama 12 bulan terakhir, negara-negara Afrika telah menyumbang 43 persen (15 penurunan peringkat dari 35) dari penurunan peringkat kredit global,” menurut laporan Chaucer, dikutip dari laman Reinsurance News, Selasa, 9 Juli 2024.

Lebih dari seperempat dari semua penurunan peringkat obligasi pemerintah (10 penurunan peringkat atau 29 persen dari total) terjadi di Afrika Sub-Sahara saja. Afrika Utara memiliki lima penurunan peringkat dan nol peningkatan peringkat.

Selain itu, 43 persen penurunan peringkat yang dilakukan terhadap obligasi pemerintah secara global terjadi di Afrika, sementara hanya delapan persen peningkatan peringkat yang dilakukan terhadap obligasi pemerintah secara global terjadi di luar benua tersebut.

|Baca juga: BRI Life Cover Asuransi Kesehatan Karyawan OPPO

Kenaikan suku bunga telah mendorong kenaikan biaya pinjaman bagi banyak negara Afrika, sementara dolar yang kuat juga membuat mereka lebih mahal untuk membayar utang dalam mata uang keras.

Suku bunga global yang lebih tinggi mempersulit pemerintah untuk membayar utang mereka karena mereka harus membayar kupon yang lebih tinggi untuk obligasi baru dan pembayaran yang lebih tinggi untuk obligasi yang terkait dengan indeks, para analis menjelaskan.

“Banyak negara Afrika sedang berjuang dengan kombinasi tekanan keuangan eksternal dan tekanan politik internal. Tantangan-tantangan ini telah mengusir para investor yang memiliki selera risiko yang lebih rendah,” kata Analis Senior dan Underwriting Chaucer Jonathan Bint.

Menurutnya penurunan peringkat utang juga telah menyebabkan bisnis dengan kontrak komersial, seperti investasi infrastruktur, untuk memeriksa kembali eksposur mereka ke negara-negara tersebut dan melihat apakah mereka memerlukan lebih banyak perlindungan asuransi untuk membatasi kerugian mereka.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AXA Hong Kong dan Makau Luncurkan Program CareForAll Hospital Cash Plan
Next Post AM Best: Tidak Ada Reasuransi Baru Meski Imbal Hasil Catat Kenaikan Tertinggi

Member Login

or