Media Asuransi, TANGERANG – PT Asuransi Asei Indonesia (Asei) menilai dinamika geopolitik global seperti perang dagang Amerika Serikat (AS)–China dan konflik Rusia–Ukraina, menjadi salah satu faktor terbesar yang memengaruhi industri asuransi perdagangan saat ini.
Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis Asei Agus Sulih Purwanto mengatakan ketidakpastian global tersebut dinilai berpotensi meningkatkan risiko klaim dari aktivitas ekspor-impor lintas negara.
|Baca juga: HSBC Indonesia: Penipuan Lewat WhatsApp Jadi Modus Siber Paling Umum di Indonesia
Menurut Agus, kondisi geopolitik dunia kini tidak hanya berdampak pada stabilitas ekonomi, tetapi juga memunculkan risiko baru yang perlu dimitigasi. Ia menilai, ketegangan antarnegara dapat sewaktu-waktu berubah dan mengganggu arus perdagangan internasional.
“Perkembangan geopolitik ini bisa berubah kapan saja. Konflik Rusia–Ukraina belum selesai, sementara di Timur Tengah muncul peluang baru. Tapi, semua ini tetap bagian dari risiko yang harus dimitigasi dan menjadi cakupan perlindungan kami,” ujar Agus kepada Media Asuransi di Tangerang, Kamis, 16 Oktober 2025.
Agus menjelaskan, semakin tinggi ketidakpastian global maka semakin tinggi pula potensi klaim yang harus dihadapi perusahaan asuransi. Hal itu turut berimbas pada penyesuaian tarif premi, terutama untuk negara-negara dengan tingkat risiko tinggi.
Asei sendiri menetapkan kategori risiko berdasarkan klasifikasi negara tujuan ekspor yang telah disepakati bersama perusahaan reasuransi internasional.
|Baca juga: Asei Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Perlindungan Ekspor di Tengah Gejolak Global
Negara-negara dengan stabilitas ekonomi tinggi, seperti Australia, negara-negara Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat, masuk dalam kategori aman. Sementara itu, beberapa negara lain tetap bisa dikover meskipun memiliki tingkat risiko tinggi.
“Negara seperti Afghanistan, Angola, Antigua, hingga Argentina termasuk dalam kategori risiko tinggi. Mereka masih kami cover, tapi tentu dengan risiko dan tarif premi yang paling tinggi,” jelasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News