1
1

Igloo Ambil Langkah Jitu Hadapi Ancaman Siber di Industri Asuransi

Ilustrasi. | Foto: BPPTIK Komdigi

Media Asuransi, JAKARTA – Peringatan pemerintah mengenai kerentanan siber di sektor asuransi mendorong perusahaan insurtech, Igloo untuk memperkuat perlindungan data pelanggan.

Co Founder dan CEO Igloo Raunak Mehta mengatakan bahwa ancaman siber kini tidak hanya menyasar industri asuransi, tetapi hampir semua sektor yang menyimpan data secara digital.

“Cyber attack itu tidak hanya untuk industri asuransi, semua sektor berisiko,” ujar Raunak kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 25 November 2025.

|Baca juga: Ancaman Siber Meningkat! Sektor Keuangan Thailand Gelontorkan Dana Jumbo untuk Keamanan Digital

Igloo menerapkan berbagai lapisan pertahanan mulai dari penyimpanan data berbasis cloud dengan sertifikasi keamanan global, pemenuhan aturan penyimpanan data lokal di Indonesia, hingga audit dan pengujian penetrasi yang dilakukan secara berkala oleh pihak ketiga.

Perusahaan juga bekerja sama dengan mitra teknologi untuk memastikan seluruh manajemen data, dan standar komunikasi telah memenuhi persyaratan mitra besar seperti bank dan perusahaan telekomunikasi.

Raunak menekankan bahwa banyak kebocoran data justru terjadi akibat celah pada layanan pihak ketiga yang terhubung dengan sistem utama.

Karena itu, observabilitas dan pemantauan berkelanjutan menjadi aspek penting dalam menjaga keamanan data.

|Baca juga: Permintaan Asuransi Siber Meningkat Tajam di Tengah Ketegangan Geopolitik

Menurut Raunak, keamanan siber bukan hanya soal infrastruktur teknis, tetapi juga kesiapan perusahaan dalam menanggapi perubahan cepat di ekosistem digital. Ia memastikan bahwa Igloo akan terus memperbarui sistem seiring kebutuhan regulasi dan teknologi.  “Kami sangat ketat dalam semua aspek compliance agar data pelanggan tetap aman,” ucap Raunak.

Sebagai informasi, sebelumnya Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI Nezar Patria mengatakan di era AI, potensi penyalahgunaan data pribadi di industri asuransi semakin meningkat.   Saat ini industri asuransi mulai memanfaatkan teknologi AI untuk melakukan analisis terhadap penentuan premi atau persetujuan klaim, serta menjadi agen untuk melayani nasabah. Wamen Nezar mengajak industri asuransi untuk memahami konsep pelindungan data pribadi, terutama mengenai hak subjek data dan kewajiban pengendali data pribadi.

Editor : Wahyu Widiastuti

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kemenkeu: Demutualisasi Perdalam Pasar dan Perbaiki Tata Kelola BEI
Next Post HSG Diprediksi Lanjut Menguat, Ini 4 Saham Rekomendasi MNC Sekuritas

Member Login

or