Media Asuransi, GLOBAL – Pemerintah India sedang mempertimbangkan pengurangan tarif Pajak Barang dan Jasa (GST) pada premi asuransi kesehatan dan jiwa. Saat ini, premi asuransi dikenakan GST sebesar 18 persen di mana langkah itu dapat mengurangi biaya premi bagi pemegang polis di seluruh negeri.
|Baca juga: Tuntun Sekuritas Raih Penghargaan Best Stock Research in Indonesia dari Media Asuransi
|Baca juga: Top 111 Perusahaan Peraih Digital Financial Excellence Award 2024
Dilansir dari laman Insurance Asia, Jumat, 6 Desember 2024, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengonfirmasi bahwa Dewan GST sedang meninjau pengurangan tarif ini melalui Kelompok Menteri (GoM) yang dibentuk dalam pertemuan pada 9 September.
GoM, yang diketuai oleh Wakil Ketua Menteri Bihar Samrat Chaudhary telah mengadakan pertemuan pertamanya pada 19 Oktober dan akan mempresentasikan hasilnya pada pertemuan Dewan GST di Jaisalmer pada 21 Desember.
|Baca juga: Muhammad Ichsan Diangkat Jadi Dirut Asuransi Untuk Semua (Tap Insure)
|Baca juga: Bain Capital Credit LP Akan Jadi Investor Mayapada Hospital (SRAJ)
Dalam tahun fiskal 2023-2024, pemerintah pusat dan negara bagian mengumpulkan ₹16.398 crore dari GST atas premi asuransi, dengan rincian ₹8.135 crore dari asuransi jiwa dan ₹8.263 crore dari asuransi kesehatan. Selain itu, ₹2.045 crore diperoleh dari reasuransi.
Sumber menyebutkan GoM mempertimbangkan pengecualian GST untuk premi asuransi jiwa berjangka (term life insurance) dan asuransi kesehatan bagi warga lanjut usia. Usulan lainnya mencakup penghapusan GST pada premi untuk asuransi kesehatan dengan cakupan hingga ₹5 lakh.
|Baca juga: Suntikan Modal Terus Tertunda, Ini Dampaknya Bagi Indonesia Re
|Baca juga: Dian Siswarini Mundur dari Posisi Presdir XL Axiata (EXCL)
Sementara tarif 18 persen akan tetap berlaku untuk cakupan di atas jumlah tersebut. Keputusan akhir mengenai tarif GST diharapkan akan diumumkan setelah Dewan GST menyelesaikan pembahasannya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
