Media Asuransi, JAKARTA – Berdasar data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), industriAsuransi aa asuransi umum di Indonesia berhasil mencatatkan total premi sebesar Rp112,86 triliun. Lini bisnis asuransi properti, asuransi kredit, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi kesehatan menjadi penyumbang premi terbesar asuransi umum di tahun 2024.
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang, mengatakan bahwa dominasi pangsa pasar yang menjadi penyumbang utama dari perolehan premi keseluruhan lini usaha di industri asuransi umum pada di sepanjang tahun 2024 ini adalah asuransi harta benda dan asuransi kredit.
“Kedua lini usaha ini membukukan premi dengan proporsi presentasenya sebesar 46 persen dari semua lini usaha. Artinya hampir setengah dari perolehan premi di industri asuransi didominasi oleh kedua lini usaha ini,” kata Trinita dalam jumpa pers awal Maret 2025.
|Baca juga: Pendapatan Premi Industri Asuransi Umum Mengalami Kenaikan Sepanjang Tahun 2024
Data AAUI menunjukkan bahwa lini bisnis asuransi properti menjadi penyumbang terbesar premi asuransi umum di tahun 2024 dengan porsi 27 persen, naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 26 persen. Pada tahun 2024, lini bisnis ini mencatatkan premi sebesar Rp30,36 triliun, naik 14,7 persen jika dibandingkan dengan pada tahun 2023 yang sebesar Rp26,49 triliun.
Di posisi kedua masih ditempati lini bisnis asuransi kredit, dengan portofolio sebesar 19 persen pada tahun 2024, turun jika dibandingkan dengan proporsi 22 persen pada tahun 2023. Asuransi kredit mencatatkan premi sebesar Rp21,66 triliun, terkontraksi 3,4 persen jika dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya yang tercatat membukukan premi sebesar Rp22,34 triliun.
|Baca juga: Premi Asuransi Januari 2025 Naik 2,53%
Kemudian di posisi ketiga ada lini bisnis asuransi kendaraan bermotor dengan portofolio sebesar 18 persen di tahun 2024, sedikit turun jika dibandingkan dengan proporsi preminya di tahun 2023 yang sebesar 19 persen. Pada tahun 2024 lini bisnis asuransi kendaraan bermotor membukukan premi sebesar Rp20,36 triliun, naik 3,3 persen jika dibandingkan dengan premi pada tahun 2023 yang sebesar Rp19,5 triliun.
Satu lagi lini bisnis yang memiliki proporsi premi double digit terhadap keseluruhan premi industri, adalah lini bisnis asuransi kesehatan, yakni sebesar 10 persen pada tahun 2024, melonjak jika dibandingkan proporsinya di tahun 2023 yang sebesar enam persen. Pada tahun 2023, lini bisnis asuransi kesehatan mencatatkan premi sebesar Rp6,67 triliun kemudian melonjak 77,2 persen menjadi Rp11,82 triliun di tahun 2024.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News