1
1

Kebakaran Hutan di Los Angeles Jadi Bencana Besar bagi Industri Asuransi

Petugas pemadam kebakaran California sedang berusaha mengendalikan kebakaran hebat yang melanda wilayah Los Angeles, Amerika Serikat (AS). | Foto: Associated Press

Media Asuransi, GLOBAL – Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles diperkirakan menjadi bencana besar bagi industri asuransi. Namun, laporan terbaru dari KBRA mengungkapkan, sektor ini umumnya memiliki modal yang cukup untuk menyerap kerugian, meskipun beberapa perusahaan asuransi mungkin terdampak lebih parah dari yang lain.

Dilansir dari laman Reinsurance News, Rabu, 15 Januari 2025, kerugian industri akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai US$20 miliar hingga US$25 miliar, dengan total kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai US$150 miliar.

KBRA menyoroti adanya kesenjangan perlindungan signifikan dalam pasar asuransi properti di California, yang diperburuk oleh kondisi pasar yang menantang serta cakupan asuransi kebakaran yang tidak konsisten di berbagai polis.

|Baca juga: Miris, Warga Los Angeles Kehilangan Asuransi dan Rumah Akibat Kebakaran!

|Baca juga: Saham Perusahaan Asuransi AS Ambruk Imbas Kebakaran di Los Angeles

KBRA mencatat banyak pemilik rumah dan bisnis yang terdampak di Los Angeles mungkin tidak akan menerima penggantian kerugian, kecuali mereka memiliki perlindungan kebakaran yang memadai dalam polis asuransi mereka.

Situasi ini mengingatkan pada kesenjangan perlindungan yang terlihat saat Badai Helene, di mana banyak kerugian pemegang polis terkait banjir yang umumnya tidak ditanggung oleh polis standar.

California FAIR Plan Association, yang didirikan untuk membantu pemilik rumah yang kesulitan mendapatkan asuransi di pasar tradisional, kini menghadapi peningkatan eksposur yang signifikan. Jika sumber daya modal saat ini tidak mencukupi, organisasi tersebut mungkin harus mencari pendanaan tambahan untuk menutupi klaim pemegang polis.

Menanggapi tantangan ini, pada akhir 2024, Departemen Asuransi California menerapkan perubahan regulasi yang diharapkan dapat menarik lebih banyak perusahaan asuransi swasta ke pasar properti negara bagian. Perubahan tersebut meliputi pengizinkan pengajuan tarif yang mencantumkan biaya reasuransi dan penggunaan model prediktif yang sebelumnya dilarang.

KBRA memperkirakan perubahan regulasi ini akan meningkatkan persetujuan tarif asuransi yang lebih tinggi di California, yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak modal ke pasar. Namun, dampak positif dari perubahan ini diperkirakan memerlukan waktu beberapa tahun untuk sepenuhnya dirasakan.

|Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha PT BCA Multi Finance, Ada Apa?

|Baca juga: Joseph Chan Fook Onn Mengundurkan Diri dari Direktur Bank OCBC NISP

Dalam laporan yang sama, KBRA mengamati pembaruan reasuransi properti pada 1 Januari menunjukkan tarif yang cenderung stabil hingga menurun, terutama bagi eksposur bebas kerugian yang mengalami penurunan tarif signifikan.

Namun, dengan bencana kebakaran hutan yang terjadi di awal 2025, KBRA memperkirakan pembaruan tarif properti pertengahan tahun akan mengalami kenaikan karena perusahaan reasuransi menyesuaikan selera risiko mereka terhadap properti yang rentan bencana.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Abdul Ghofur Maimoen Sah Jadi Anggota DPS Bank Syariah Indonesia (BRIS)
Next Post Elon Musk Digugat Komisi Bursa AS Atas Penipuan Investor Publik

Member Login

or