Media Asuransi, GLOBAL – Kecerdasan buatan Atau Artificial Intelligence (AI) diperkirakan memiliki dampak paling kecil dalam layanan pelanggan. Sementara itu, hampir setengah dari responden industri percaya AI akan memiliki dampak terbesar dalam pemodelan dan analisis risiko.
Ratusan orang dari seluruh industri asuransi dan reasuransi menanggapi jajak pendapat tersebut. Dari jumlah itu, tujuh persen berharap reasuransi akan mendapatkan manfaat terbesar dari AI dalam hal layanan nasabah, sementara 46 persen lainnya berharap AI akan memberikan manfaat terbesar dalam hal pemodelan dan analisis risiko.
Menariknya, baik underwriting/penentuan harga maupun efisiensi & otomatisasi kantor mendapatkan jumlah tanggapan yang hampir sama dengan masing-masing sebesar 24 persen dan 23 persen.
AI telah banyak muncul di halaman sepanjang 2024, karena semakin banyak organisasi yang mengadopsi teknologi ini ke dalam sistem mereka dan mengeksplorasi lebih jauh bagaimana teknologi tersebut dapat bermanfaat bagi sektor ini.
|Baca juga: KB Insurance Indonesia Diganjar Peringkat AA- oleh Fitch
Contoh utama, pada awal tahun ini, saat wawancara dengan Reinsurance News, Pemimpin Industri Asuransi Global Capgemini Adam Denninger menekankan peran penting integrasi AI dalam praktik penjaminan emisi, sembari mengakui pendekatan perusahaan asuransi yang cenderung berhati-hati karena berbagai tantangan dan risiko.
Denninger menyoroti kemampuan AI untuk mengungkap wawasan yang mungkin terlewatkan oleh manusia, dengan mencatat AI dapat menemukan hal-hal yang mungkin terlewatkan atau tidak terpikirkan oleh manusia.
“Kemampuan untuk melakukan hal tersebut lebih baik dari rekan-rekan Anda merupakan keunggulan kompetitif yang berbeda, sehingga Anda akan melihat dorongan yang sangat besar,” jelas Denninger, dikutip dari laman Reinsurance News, Jumat, 5 Juli 2024.
Sementara itu, Kepala Insure AI Munich Re Michael Berger menjelaskan bagaimana eksposur AI dalam polis asuransi tradisional memiliki kemampuan untuk menjadi risiko yang signifikan dan tidak terduga terhadap portofolio perusahaan asuransi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News