Media Asuransi, GLOBAL – Penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin melampaui sistem pertahanan bank dan perusahaan asuransi. Untuk mengatasi ancaman ini, institusi keuangan kini mengadopsi AI guna meningkatkan strategi pencegahan penipuan yang lebih proaktif dan akurat.
Kepala Keamanan Informasi Allianz PNB Life Rosanna Canlas mengatakan AI telah mengubah cara industri menghadapi penipuan dengan membuat deteksi lebih efisien dan mengurangi kesalahan positif.
|Baca juga: Profil Brian Yuliarto, Guru Besar ITB yang Jadi Mendiktisaintek Baru Kabinet Prabowo
|Baca juga: Tugu Insurance (TUGU) Tunjuk Abdul Ghofar Jadi Ketua Komite Pemantau Risiko
“AI menganalisis pola perilaku dan mengidentifikasi transaksi atau klaim berisiko tinggi bahkan sebelum terjadi. Pendekatan proaktif ini memungkinkan pencegahan penipuan sebelum terjadi,” ujar Canlas, dikutip dari laman Insurance Asia, Senin, 24 Februari 2025.
Di Allianz, teknologi AI digunakan untuk memantau aktivitas jaringan, mendeteksi pola yang tidak biasa, serta memprediksi potensi ancaman keamanan sebelum menimbulkan kerugian. Selain itu, pemrosesan otomatis memungkinkan perusahaan asuransi menandai klaim mencurigakan dengan cepat, mengurangi waktu, dan tenaga dalam investigasi.
Selain penerapan AI, Canlas menekankan pentingnya tata kelola keamanan informasi yang kuat untuk menutup celah keamanan. Hal ini mencakup pengawasan strategis, pengembangan kebijakan, serta manajemen risiko yang optimal.
|Baca juga: Profil Lengkap Jahja Setiaatmadja, Dirut BCA yang Naik ke Kursi Presiden Komisaris
|Baca juga: Reshuffle Kabinet, Berikut Daftar Lengkap Menteri dan Pejabat Negara Baru yang Dilantik Prabowo
“Memberi tahu pelanggan tentang aktivitas mencurigakan pada akun mereka membantu deteksi dini dan membuat mereka merasa lebih aman, karena sistem kami aktif 24/7 untuk melindungi mereka,” pungkas Canlas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
