Media Asuransi, GLOBAL – Gallagher Re memberikan penilaian mengenai dampak finansial dari bencana alam pada kuartal I/2024. Broker reasuransi tersebut menyebut biaya kerugian dapat dikelola dengan baik untuk pemerintah federal maupun industri asuransi.
Menurut laporan pialang reasuransi yang dikutip dari laman Insurance Business, Kamis, 18 April 2024, kerugian ekonomi dari semua bencana alam selama periode kuartal I/2024 mencapai minimal US$43 miliar, yang merupakan 17 persen di bawah rata-rata untuk kuartal pertama dekade terakhir (US$52 miliar).
|Baca: Gallagher Re: Ada Pergeseran Menuju Risiko Aktif di Reasuransi Bencana Properti
Kerugian yang diasuransikan dilaporkan sebesar minimal US$20 miliar, melebihi rata-rata dekade ini sebesar 10 persen (US$18 miliar). Kerugian kuartal pertama tahun ini juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, yang mengalami kerugian ekonomi sebesar US$108 miliar dan kerugian yang diasuransikan sebesar US$33 miliar.
Berkembang lebih lanjut
Gallagher Re menjelaskan, bagaimanapun, bahwa kerugian kuartal pertama biasanya berkembang lebih lanjut sepanjang tahun, terutama yang memengaruhi pertanian karena dampak terkait cuaca pada penanaman dan panen.
Ketika mengisolasi bencana terkait cuaca dan iklim, tidak termasuk peristiwa geologi seperti gempa bumi dan gunung berapi, kerugian ekonomi setidaknya mencapai US$31 miliar -di bawah rata-rata 10 tahun sebesar US$43 miliar.
Gallagher Re menambahkan ketidakpastian kerugian akibat bencana pada kuartal pertama umumnya tidak menentukan tren untuk sisa tahun ini. Namun demikian, musim semi dan musim panas yang akan datang di Belahan Bumi Utara biasanya ditandai dengan meningkatnya aktivitas cuaca, termasuk badai besar dan angin topan di Amerika Serikat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News