Media Asuransi, JAKARTA – Keberhasilan Indonesia menerapkan Universal Health Coverage (UHC) dalam kurun waktu 10 tahun, membuat banyak negara tertarik untuk mempelajarinya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, berkesempatan membagikan pengalamannya dan menjadi pembicara pada tiga sesi kegiatan yang diadakan oleh The Annual Health Financing Forum di Washington DC, di antaranya Session Social Protection in Health, Consultation Special Session: Making Social Health Insurance Works for UHC dan Session Budget Execution in Health: From Bottleneck to Solutions. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara yang tergabung dalam Joint Learning Network (JLN) dan World Bank.
Ghufron menyebut langkah dalam penerapan UHC telah menjadi fokus utama dalam membuka akses layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Apalagi, dalam rentang waktu 10 tahun, pencapaian kepesertaan Program JKN sudah 96,67 persen per 1 April 2024.
|Baca juga: Ekosistem Digital BPJS Kesehatan Jadi Best Practice Jaminan Sosial Global
“Satu dekade Program JKN telah berkembang menjadi program strategis yang memiliki kontribusi besar dan mampu membuka akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Banyak negara sangat tertarik kepada BPJS Kesehatan sebagai sebuah program gotong-royong berkonsep single payer. Jika dibandingkan negara-negara lain yang butuh puluhan tahun untuk mencapai UHC, progress di Indonesia ini terbilang luar biasa pesat,” ungkap Ghufron dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 18 April 2024.
Ghufron mengakui bahwa dalam implementasinya, Program JKN menemukan berbagai tantangan. Namun, dengan komitmen yang kuat, BPJS Kesehatan terus berupaya menjawab tantangan tersebut dengan menghadirkan beragam inovasi, antara lain perluasan cakupan melalui penambahan peserta baru maupun pengaktifan kembali peserta.
“Selain itu, peningkatan pendapatan dan penerimaan iuran melalui penyempurnaan program pengumpulan iuran dan pemanfaatan teknologi terkini. Kemudian menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam meningkatkan kualitas layanan, implementasi penelitian dan pengembangan program baru dan penyempurnaan program yang sudah ada dan menghadirkan inovasi layanan kepada peserta,” tambah Ghufron.
Dia menambahkan, saat ini juga BPJS Kesehatan tengah memanfaatkan teknologi untuk diintegrasikan ke dalam pelayanan kesehatan kepada peserta. Dengan adanya perkembangan teknologi, harapannya bisa memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan tanpa adanya hambatan jarak dan waktu.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News