1
1

Kinerja Asuransi Kesehatan Diramal Cerah, Bakal Tembus US$5 Triliun di 2032!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Pasar asuransi kesehatan global diproyeksikan tumbuh pesat dari US$2,14 triliun pada 2024 menjadi US$4,45 triliun pada 2032. Kondisi itu dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 9,7 persen.

Dilansir dari Insurance Asia, Senin, 10 Maret 2025, laporan Fortune Business Insights menyebutkan lonjakan ini didorong oleh meningkatnya biaya perawatan kesehatan, tingginya kasus penyakit kronis, serta meningkatnya angka kecelakaan dan operasi.

Penyakit seperti kanker dan diabetes menjadi salah satu faktor utama meningkatnya permintaan asuransi kesehatan. Di India, misalnya, diperkirakan terdapat 1,5 juta kasus baru kanker pada 2022, dengan satu dari sembilan orang berisiko mengidap kanker seumur hidupnya, menurut laporan NCBI.

|Baca juga: Tren Keterwakilan Perempuan di Posisi Level Manajemen Senior di Indonesia Turun

|Baca juga: Ingin Karier Mencapai Puncak? Berikut Tips Meraihnya

Selain itu, populasi lansia yang terus bertambah juga meningkatkan kebutuhan akan perlindungan kesehatan yang lebih luas.

Meskipun pasar asuransi kesehatan berkembang pesat di negara maju seperti AS, Jerman, dan Jepang, namun tingkat penetrasinya masih rendah di negara berkembang seperti India dan Brasil. Keterbatasan akses terhadap produk asuransi dan rendahnya kesadaran akan manfaat polis menjadi tantangan utama di negara-negara tersebut.

Sebuah artikel di BMJ Global Health pada 2022 memperkirakan cakupan asuransi kesehatan hanya mencapai 7,9 persen di negara berpenghasilan rendah dan 27,3 persen di negara berpenghasilan menengah bawah.

|Baca juga: Bos BRI Borong Saham BBRI Senilai Rp772,46 Juta, Ternyata Ini Tujuannya!

|Baca juga: Gen Z Diyakini Akan Mendongkrak Pertumbuhan Premi Unitlink

Untuk mengatasi kesenjangan ini, perusahaan asuransi mulai menghadirkan produk yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar, khususnya di Asia Tenggara dan kawasan berkembang lainnya.

Adopsi teknologi digital yang semakin luas juga membuka peluang baru bagi industri asuransi. Dengan meningkatnya penetrasi smartphone dan internet, perusahaan asuransi memiliki kesempatan lebih besar untuk menjangkau pelanggan baru serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan kesehatan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dalami Kasus Taspen, KPK Panggil Kepala BPKH untuk Diperiksa sebagai Saksi
Next Post Aksi Ambil Untung, IHSG Terkoreksi di Sesi I Senin

Member Login

or