Media Asuransi, GLOBAL – Dai-ichi Life mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 27 persen secara tahunan (YoY) menjadi US$960 juta (¥147,9 miliar) pada semester pertama 2024. Hasil ini memberikan imbal hasil ekuitas (ROE) sebesar 11,0 persen.
Melansir Insurance Asia, Kamis, 21 November 2024, pendapatan biasa perusahaan naik 5,8 persen menjadi US$13,30 miliar (¥2.045,7 miliar), didorong oleh lonjakan pendapatan investasi sebesar 20,4 persen menjadi US$4,72 miliar (¥725,6 miliar), terutama dari keuntungan penjualan sekuritas serta peningkatan bunga dan dividen.
|Baca juga: Prudential Syariah Beberkan Tantangan dan Solusi Asuransi Syariah di 2025, Simak!
|Baca juga: Prudential Syariah Berpartisipasi dalam Indonesia Economy & Financial Outlook 2025
Namun, premi mengalami penurunan 6,3 persen YoY menjadi US$6,99 miliar (¥1.075,2 miliar) akibat penurunan buku polis aktif. “Kinerja ini menunjukkan dampak dari pengurangan portofolio yang sedang berjalan,” menurut laporan CreditSights.
Nilai bisnis baru (VNB) melonjak tajam mencapai US$250 juta (¥39,0 miliar) dari posisi negatif pada tahun sebelumnya. Angka ini telah mencapai 86 persen dari target tahunan grup sebesar $580 juta (¥89,9 miliar).
Premi tahunan baru (ANP) juga meningkat signifikan sebesar 150,5 persen YoY menjadi $360 juta (¥56,0 miliar), didukung oleh penjualan produk baru yang kuat. Dai-ichi Life tetap mempertahankan strategi investasi konservatif dengan meningkatkan kepemilikan obligasi pemerintah Jepang dan pinjaman.
Pada saat yang sama, perusahaan mengurangi investasi saham sebesar US$2,59 miliar (¥397,7 miliar) atau 9,9 persen sejak awal tahun, serta obligasi asing sebesar US$3,52 miliar (¥541,9 miliar) atau 14,5 persen.
|Baca juga: AAJI Ungkap Kunci Sukses Industri Asuransi Jiwa Tumbuh Ciamik di 2025, Apa Saja?
|Baca juga: AAUI Ungkap Hambatan Asuransi Umum di 2025, Wajib Jadi Perhatian!
Menurut CreditSights, kinerja Dai-ichi Life mencerminkan pertumbuhan bisnis baru dan profitabilitas, sekaligus menunjukkan pendekatan investasi yang hati-hati demi menjaga stabilitas jangka panjang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News