Media Asuransi, GLOBAL – Pemerintah Malaysia telah meningkatkan batas pengurangan pajak penghasilan individu untuk biaya medis menjadi RM10.000 (sekitar US$2.324,23). Pengurangan ini sekarang mencakup rencana asuransi medis dan kesehatan yang memiliki fitur co-payment.
Asosiasi Asuransi Jiwa Malaysia atau The Life Insurance Association of Malaysia (LIAM) menyatakan mendorong rencana asuransi dengan fitur co-payment dapat membantu pemegang polis mengelola biaya premi medis jangka panjang sambil mempersiapkan kebutuhan medis di masa depan.
|Baca juga: Luhut Bergabung ke Pemerintahan Prabowo, Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional!
|Baca juga: Berikut Profil Lengkap Mayor Teddy yang Dilantik Jadi Sekretaris Kabinet
“Dengan adanya fitur ini, pemegang polis dapat lebih mudah menghadapi biaya pengobatan yang mungkin timbul,” ujar LIAM, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 22 Oktober 2024.
Selain itu, pemerintah juga meningkatkan pengurangan pajak untuk premi asuransi pendidikan dari RM3.000 (US$697,27) menjadi RM4.000 (US$929,69). LIAM menambahkan langkah ini dapat mendorong lebih banyak warga Malaysia untuk berinvestasi dalam asuransi medis dan kesehatan serta polis pendidikan untuk anak-anak mereka.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi dalam menghadapi biaya kesehatan yang terus meningkat. Dengan fitur co-payment, diharapkan pemegang polis dapat lebih aktif dalam mengelola biaya pengobatan mereka.
|Baca juga: AXA Ganti Nama Divisi Reasuransi China Jadi AXA International Re
|Baca juga: IFG Perkuat Industri Asuransi Lewat Peningkatan Literasi Keuangan
Pemerintah Malaysia juga terus berupaya untuk memperkuat sistem kesehatan nasional melalui kebijakan yang mendukung akses terhadap layanan kesehatan yang lebih baik. Dengan adanya insentif pajak ini, diharapkan lebih banyak warga Malaysia akan memilih untuk memiliki asuransi kesehatan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News