Media Asuransi, GLOBAL – Laporan McKinsey bertajuk ‘Global Insurance Report 2025: The Pursuit of Growth‘ menyebutkan industri asuransi global menghadapi tantangan untuk mencapai pertumbuhan yang konsisten.
Sektor personal Property and Casualty (P&C) menyumbang premi bruto sebesar US$1,1 triliun pada 2023, tumbuh 9,5 persen. Namun, pertumbuhan ini lebih didorong oleh kenaikan tarif daripada ekspansi pasar, yang menyebabkan tantangan keterjangkauan di pasar maju.
|Baca juga: Akuisisi BTN terhadap Bank Syariah Masuk Proses Finalisasi
|Baca juga: OJK Gelar The 2nd OJK International Research Forum 2024
Perubahan tren mobilitas seperti peningkatan penjualan kendaraan listrik (EV) sebesar 35 persen pada 2023 turut mengubah sektor ini. EV diprediksi mencapai 15 persen dari total kendaraan global pada 2030, namun biaya klaim rata-rata meningkat karena komponen yang lebih mahal.
Asia memimpin adopsi asuransi embedded, terutama di sektor non-life. Pasar ini diperkirakan mencapai nilai US$170 miliar pada 2030. Selain itu, 70 persen kerugian akibat bencana alam antara 2016 dan 2023 belum diasuransikan, dengan kerugian mencapai US$260 miliar per tahun.
|Baca juga: PFI Mega Life Luncurkan Board Game “Maen Do It” untuk Tingkatkan Finansial Literasi
|Baca juga: Jasindo Syariah Bukukan Pertumbuhan 100% di Lini Bisnis Asuransi Perjalanan Umrah
“Industri asuransi perlu menangkap peluang besar dari peningkatan populasi lansia yang diproyeksikan berlipat ganda pada 2050,” kata laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 20 November 2024.
Generasi X dan pensiunan menjadi target utama dengan permintaan solusi pensiun yang meningkat, khususnya di Asia yang terus memodernisasi layanan digitalnya.
Sektor P&C komersial mencatat kenaikan premi tahunan sebesar delapan persen dalam lima tahun terakhir. Keuntungan sektor ini didorong oleh rasio gabungan yang menurun menjadi 91 persen, berkat modernisasi proses underwriting dan penggunaan AI.
|Baca juga: APPI Perkirakan Industri Perusahaan Pembiayaan Tumbuh 10% di 2025
|Baca juga: Bos DAI Pede Pertumbuhan Industri Perasuransian Tetap Menjanjikan di 2025
Namun, biaya yang meningkat membuat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengurangi perlindungan asuransi mereka, dan menciptakan kesenjangan dalam perlindungan. Menyediakan solusi yang terjangkau untuk UKM menjadi peluang besar bagi pertumbuhan industri.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News