1
1

Moody’s: Perubahan Iklim dan Inflasi Jadi Tantangan Besar Asuransi Eropa

Ilustrasi. | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari Moody’s menunjukkan risiko kredit utama bagi perusahaan asuransi properti dan kecelakaan (P&C) di Eropa pada 2024 adalah klaim inflasi dan paparan yang meningkat terhadap peristiwa cuaca.

Menurut analis Moody’s, meskipun inflasi harga konsumen sedang surut, kenaikan upah akan terus mendorong pengeluaran klaim. Akibatnya, perusahaan asuransi P&C kabarnya perlu menerapkan kenaikan harga lebih lanjut untuk mengimbangi hal tersebut.

Moody’s menyoroti bahwa tantangan ini khususnya akan dirasakan oleh perusahaan asuransi kendaraan bermotor di pasar yang terfragmentasi dan kompetitif, terutama di Jerman dan Prancis

Sementara itu, analis agensi peringkat juga mencatat perusahaan asuransi utama tidak membeli perlindungan tambahan terhadap peristiwa iklim selama pembaharuan reasuransi Januari 2024, di tengah kerugian bencana yang meningkat secara global yang membuat perlindungan reasuransi menjadi lebih mahal.

|Baca juga: Asuransi Jasindo dan Taspen Bersinergi Jalin Kerja Sama Strategis

“Ini membuat mereka terpapar risiko pengulangan dari 2023, di mana mereka menanggung sebagian besar biaya klaim terkait cuaca di beberapa negara,” kata laporan tersebut, dikutip dari laman Reinsurance News, Rabu, 21 Februari 2024.

Moody’s juga menyoroti perusahaan reasuransi menjadi enggan memberikan perlindungan untuk peristiwa-peristiwa berukuran sedang yang sering terjadi, seperti badai hujan es.

“Kami memperkirakan retensi risiko perusahaan asuransi Eropa telah naik sebesar 10 persen secara rata-rata untuk sebagian besar peristiwa bencana, dengan tingkat retensi yang meningkat tercepat untuk peristiwa berfrekuensi rendah,” kata Moody’s.

Dalam laporan tersebut, terdapat pembahasan mengenai peningkatan risiko perusahaan asuransi dalam kelas aset tertentu. ”Biaya pinjaman yang lebih tinggi menempatkan tekanan pada kualitas kredit dan likuiditas perusahaan, dan tingkat yang lebih tinggi belum tercermin dalam beberapa harga real estate,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kinerja Prapenjualan Buruk, Outlook Peringkat Alam Sutera (ASRI) Diturunkan Jadi Negatif
Next Post OJK Minta AJB Bumiputera untuk Revisi RPK

Member Login

or