1
1

Pembelian Asuransi Perjalanan di India Melonjak, Ini Penyebabnya

Seorang wanita sedang menikmati perjalanan dengan pesawat klas bisnis. | Foto: Allianz Utama

Media Asuransi, GLOBAL – Allianz Partners mengungkapkan hampir sembilan dari 10 orang India yang berencana untuk bepergian pada 2025 cenderung membeli asuransi perjalanan, akibat dorongan atas kekhawatiran keselamatan pribadi, cuaca ekstrem, dan gangguan penerbangan.

Dilansir Insurance Asia, Kamis, 15 Mei 2025, menurut Indeks Perjalanan Allianz Partners edisi 2025 sebesar 43 persen orang yang berniat untuk berpergian akan membeli asuransi melalui situs web perjalanan, sementara 18 persen berencana untuk membeli langsung dari penyedia asuransi.

|Baca juga: 9 dari 10 Asuransi Perjalanan di Hong Kong Kurangi Manfaat Medis untuk Manula dan Anak

Studi lainnya oleh Kantar Consumer Link, berdasarkan tanggapan dari 1.000 orang dewasa di India, permintaan asuransi perjalanan adalah yang tertinggi di antara orang yang berpenghasilan lebih tinggi, dan mereka yang melakukan perjalanan internasional.

Di sisi lain, wisatawan yang tidak merencanakan perjalanan di 2025 cenderung menggunakan agen perjalanan atau tidak menggunakan asuransi sama sekali.

Sebesar 61 persen responden menyebutkan keamanan dan ketenangan pikiran menjadi alasan utama dalam penggunaan asuransi untuk membeli pelindungan, bagi 49 persen perhatian lainnya di keamanan pribadi, dan 48 persen sisanya mewaspadai cuaca ekstrem.

|Baca juga: Igloo Ungkap 4 Kebiasaan Orang Indonesia dalam Membeli Asuransi Perjalanan

Menurut penelitian, sebesar 42 persen pembatalan dan penundaan penerbangan menjadi masalah utama responden berpenghasilan tinggi. Namun, wisatawan dengan kategori usia lebih tua tidak terlalu khawatir.

Sementara, adopsi asuransi tertinggi diperoleh milenial dan kelompok berpenghasilan tinggi. Responden dengan usia 50 tahun ke atas tidak terlalu mengkhawatirkan cakupan asuransi, meskipun ada peningkatan eksposur terhadap risiko yang berhubungan dengan perjalanan.

Tahun ini Allianz Travel Index berhasil diluncurkan pertama kali di India. Indeks ini merupakan bagian dari kumpulan data yang lebih luas untuk melacak perilaku perjalanan konsumen di 20.000 responden di Asia, Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, dan Eropa.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Nikkei Jepang Merosot Respons Penguatan Yen
Next Post AFPI Siapkan Bukti untuk Hadapi KPPU, Tegaskan Tidak Ada Praktik Price Fixing

Member Login

or