Media Asuransi, GLOBAL – Pendanaan global untuk perusahaan insurtech atau teknologi asuransi di sektor properti dan kecelakaan melonjak tajam mencapai US$1,13 miliar pada kuartal I/2025. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak kuartal III/2022, menurut laporan terbaru dari Gallagher Re.
Secara keseluruhan, pendanaan insurtech di kuartal I/2025 mencapai US$1,31 miliar, naik 90,2 persen dari kuartal sebelumnya. Namun, pendanaan untuk tahap awal justru mencatatkan titik terendah hampir dalam lima tahun terakhir, meski minat terhadap perusahaan yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus meningkat.
|Baca juga: BI Revisi ke Atas Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jadi 3% di 2025
|Baca juga: OJK Panggil Penyelenggara Aplikasi Rupiah Cepat
Melansir Insurance Asia, Jumat, 23 Mei 2025, perusahaan berbasis AI mendominasi dengan menyerap 61,2 persen dari seluruh kesepakatan insurtech, setara dengan US$710,86 juta. Selain itu, lima investor utama di bidang (re)asuransi tercatat melakukan tiga kali atau lebih investasi teknologi selama periode tersebut.
Sejak 2012, lebih dari US$60 miliar telah dialirkan ke perusahaan insurtech di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar US$10,98 miliar disalurkan khusus untuk insurtech yang fokus pada asuransi otomotif atau kendaraan bermotor, termasuk perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak untuk (re)asuransi serta yang menjalankan bisnis asuransi secara langsung.
Laporan ‘Global Insurtech Report Q1 2025‘ mengungkapkan adanya kebangkitan aktivitas akuisisi dan kemitraan strategis di sektor ini. Beberapa indikator bahkan menunjukkan kemungkinan perusahaan insurtech melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun ini.
|Baca juga: Warga RI Kini Sudah Bisa Gunakan QRIS di Jepang Mulai Agustus 2025, China dan Korsel Menyusul
|Baca juga: BI: Pasar Keuangan Merespons Positif
Dengan pencapaian investasi terbesar sepanjang 2024, sektor insurtech kini menunjukkan prospek yang lebih stabil dan optimistis dibandingkan dengan dua tahun lalu. Aktivitas merger dan akuisisi yang meningkat serta dominasi investasi berbasis AI menjadi sinyal kuat perkembangan pesat industri teknologi asuransi global.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News