1
1

BI: Pasar Keuangan Merespons Positif

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. | Foto: BI

Media Asuransi, JAKARTA – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti berpendapat pasar keuangan menunjukkan respons positif di tengah ketidakpastian ekonomi. Hal ini tercermin dari penurunan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) secara signifikan.

“Kalau kita lihat imbal hasil SBN, SBN juga penurunannya cukup dalam, yaitu dari 6,98 persen menjadi 6,84 persen,” tutur Desty, dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.

|Baca juga: BSI Tebar Dividen Rp1,05 Triliun, Simak Jadwal Pembagiannya

|Baca juga: Warga RI Kini Sudah Bisa Gunakan QRIS di Jepang Mulai Agustus 2025, China dan Korsel Menyusul

Destry menyampaikan BI terus memaksimalkan instrumen yang dimiliki guna menjaga stabilitas pasar keuagan di Tanah Air yakni operasi moneter yang mendukung pasar. Bahkan, penurunan suku bunga acuan atau BI Rate yang sudah dilakukan diharapkan bisa terus bertransmisi di perekonomian Indonesia.

“Di mana akan bisa masuk tercermin di pasar uang dan pasar keuangan, sehingga tentunya ini akan menurunkan biaya modal ataupun biaya dana, baik itu untuk perbankan maupun sistem keuangan secara seluruhan,” imbuhnya.

Sebelumnya, BI melalui RDG yang digelar pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,50 persen. “Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20 dan 21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate 25 basis poin menjadi 5,50 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.

|Baca juga: Bos OJK Blak-blakan tentang Merger Adira Finance dan Mandala Finance

|Baca juga: BI Tetap Pasang Kuda-kuda Meski Perang Dagang AS-China Mereda

Selain penurunan BI Rate, bank sentral juga menyesuaikan suku bunga lain yakni deposit facility diturunkan ke level 4,75 persen, sementara suku bunga lending facility tetap bertahan di 6,25 persen. Perry menjelaskan langkah ini sejalan dengan outlook inflasi yang terkendali pada 2025 dan 2026, serta tetap berada dalam rentang target 2,5±1 persen.

“Ini adalah upaya kami mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Perry.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat Adhi Commuter Properti (ADCP) Diturunkan Jadi idBBB- dengan Prospek Negatif
Next Post OK Bank Indonesia Diganjar Peringkat idA- dengan Prospek Stabil
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or