Media Asuransi, GLOBAL – Sumitomo Life mencatatkan penurunan pada pendapatan premi asuransi konsolidasi sebesar 4,5 persen secara tahunan (yoy) menjadi US5,29 miliar (¥777,6 miliar) pada kuartal pertama tahun fiskal 2025.
Melansir Insurance Asia, Senin, 25 Agustus 2025, penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh menurunnya produk premi tunggal denominasi mata uang asing sebesar 12,6 persen. Hal ini juga diimbangi oleh kontribusi medicare life dan unit luar negeri.
|Baca juga: Pemerintah Dinilai Serius Atasi Persoalan Backlog Perumahan di Indonesia, Apa Buktinya?
|Baca juga: Bukan Lagi Rumah Tapak, Pemerintah Dorong Warga Kota Tinggal di Rumah Vertikal
Tercatat kinerja keuangan melemah dengan laba inti grup yang turun 12,8 persen menjadi US$539,2 juta (¥79,3 miliar). Namun, premi tahunan bisnis baru mengalami kenaikan 18,4 persen menjadi US$849,3 juta (¥124,9 miliar), mewakili 82 persen total grup.
Sementara unit luar negeri tetap menjadi pendorong pertumbuhan utama, dipimpin oleh Symetra dengan kenaikan sebesar 20,8 persen. Secara mandiri, Sumitomo Life mencatat penurunan 20,4 persen menjadi US$410,0 juta (¥60,3 miliar), mencerminkan penurunan laba terkait asuransi, sebagian diimbangi oleh kinerja luar negeri yang lebih kuat.
|Baca juga: Bank Jakarta Komitmen Dorong Transaksi Nontunai di Pasar Tradisional
|Baca juga: Sektor Perumahan Berpotensi Jadi Mesin untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%
Lebih jauh, kerugian bersih Sumoto Life mencapai US$14,3 juta (¥2,1 miliar), yang utamanya disebabkan oleh kerugian valuta asing.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News