1
1

Perolehan Premi Asuransi Kelautan Global Tembus US$38,9 Miliar, Berikut Pemicunya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – International Union of Marine Insurance (IUMI) melaporkan perolehan premi asuransi kelautan global pada 2023 mencapai US$38,9 miliar. Pencapaian itu naik sebanyak 5,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Laporan tahunan terbaru IUMI menyoroti perkembangan positif di seluruh lini bisnis asuransi laut, didorong oleh peningkatan perdagangan global, nilai kapal, dan aktivitas di sektor energi lepas pantai.

|Baca juga: Tokio Marine Hentikan Penjualan Bisnis Asuransi Jiwa di Asia Tenggara, Ada Perselisihan!

|Baca juga: Allianz Pertimbangkan Keluar dari Usaha Patungan dengan Bajaj Group, Apa Penyebabnya?

Dilansir dari laman Asia Insurance Review, Jumat, 25 Oktober 2024, IUMI menyebutkan premi hull laut naik 7,6 persen menjadi US$9,2 miliar, didorong oleh meningkatnya jumlah dan nilai kapal serta keterbatasan kapasitas pasar.

Meskipun klaim tetap rendah dan memberikan rasio kerugian positif di semua wilayah, namun inflasi menyebabkan peningkatan biaya perbaikan dan menjadi tantangan. Kebakaran di kapal besar juga terus menjadi perhatian serius.

Sementara itu, premi untuk asuransi kargo naik 6,2 persen menjadi US$22,1 miliar, seiring dengan pertumbuhan perdagangan global yang kuat. Rasio kerugian di sektor ini tetap positif, dimulai dari titik terendah sejak 2017.

Di sektor energi lepas pantai, premi tumbuh 4,6 persen menjadi US$4,6 miliar berkat kenaikan harga minyak yang mendorong peningkatan aktivitas. Meski aktivitas bertambah, namun peningkatan klaim masih terkendali, dan rasio kerugian tetap stabil.

|Baca juga: Permodalan Kuat, INARE Diganjar Peringkat idA- dengan Prospek Stabil

|Baca juga: Kendaraan Energi Baru Diprediksi Buat Premi Asuransi P&C Meroket, Kok Bisa?

Sekretaris Jenderal IUMI Lars Lange menyatakan kondisi pasar yang baik menghasilkan hasil positif bagi para penjamin emisi. Namun, ia mengingatkan adanya tantangan di masa depan, seperti ketegangan geopolitik di Laut Merah dan perang Rusia-Ukraina, serta dampak dari transisi menuju ekonomi hijau.

Kebakaran di kapal besar, yang semakin sering terjadi, juga menjadi masalah serius bagi industri. “Lingkungan klaim yang relatif tenang tahun ini memberikan hasil positif, tetapi sejumlah tantangan di masa depan akan memengaruhi industri,” pungkas Lars Lange.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Mandiri (BMRI) Jadi Official Bank Partner Indonesia International Stuntman Show 2024
Next Post Optik Melawai Luncurkan Mobile Optik dan Gelar acara Eyewear Trunk Show and Corporate Award 2024

Member Login

or