1
1

Perusahaan Asuransi Kini Alihkan Fokus ke Isu Dekarbonisasi, Ada Apa?

Ilustrasi. | Foto: marsh.com

Media Asuransi, GLOBAL – Survei dari Marsh menyebutkan perusahaan asuransi semakin mengalihkan fokus mereka dari tema lingkungan, sosial, dan tata kelola yang luas ke penekanan yang lebih spesifik pada isu terkait iklim, khususnya dekarbonisasi dan transisi ke nol bersih.

Mengutip Insurance Asia, Senin, 9 Desember 2024, proporsi perusahaan asuransi yang mengintegrasikan kerangka kerja yang berfokus pada keberlanjutan ke dalam praktik penjaminan emisi mereka telah tumbuh sebesar 120 persen sejak 2022.

|Baca juga: Barito Renewables Energy (BREN) Bagi-Bagi Dividen Interim Rp506,16 Miliar

|Baca juga: Muhammad Ichsan Diangkat Jadi Dirut Asuransi Untuk Semua (Tap Insure)

Banyak yang mengadopsi pendekatan khusus lini, dengan energi (44 persen) dan konstruksi (36 persen) yang paling banyak mendapat perhatian. Fokus ini mencerminkan komitmen perusahaan asuransi untuk menangani industri yang padat karbon, yang sering kali berdampak signifikan pada alam dan keanekaragaman hayati.

“Kerangka kerja iklim dan keberlanjutan kini memengaruhi penjaminan emisi di 80 persen lini produk, dengan banyak yang mengalami setidaknya dua kali lipat pengaruh keberlanjutan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Marsh.

Survei tersebut juga mengungkap peningkatan pengawasan emisi portofolio oleh perusahaan reasuransi, dengan 64 persen perusahaan asuransi melaporkan intensitas emisi portofolio mereka telah dianalisis dan merupakan peningkatan tajam dari 28 persen tahun lalu.

Meskipun pengawasan ini belum menghasilkan perubahan substansial dalam kebijakan perusahaan asuransi, namun Marsh memperkirakan hal itu dapat mendorong persyaratan pelaporan yang lebih ketat dan pengembangan kerangka kerja yang lebih kuat di masa mendatang.

|Baca juga: Fauzi Arfan Jadi Presdir Manulife Syariah Indonesia

|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi

Tindakan adaptasi dan mitigasi iklim juga menjadi faktor penting dalam keputusan penjaminan emisi, dengan 71,4 persen perusahaan asuransi secara aktif mempertimbangkan praktik klien di area ini. “Prioritas tindakan adaptasi dan mitigasi klien menunjukkan pergeseran positif menuju pasar yang lebih berkelanjutan dan tangguh,” pungkas Marsh.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post S&P Upgrade Peringkat Vale Indonesia (INCO) Jadi BB+ Prospek Stabil
Next Post Unilever Indonesia (UNVR) Jual Bisnis Es Krim senilai Rp7 Triliun

Member Login

or