1
1

Premi Asuransi Jiwa Global Diperkirakan akan Tumbuh 3% per Tahun Hingga 2026

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Premi asuransi jiwa global diperkirakan akan meningkat menjadi US$4,8 triliun pada tahun 2035. Premi asuransi jiwa global diproyeksikan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar tiga persen pada 2025 dan 2026, lebih dari dua kali lipat tingkat pertumbuhan dalam satu dekade terakhir. Hal ini berdasarkan laporan sigma terbaru Swiss Re, “Pertumbuhan dalam Bayang-bayang (Geo-) Politik.”

Meningkatnya upah riil, kenaikan suku bunga, populasi yang menua, dan berkembangnya kelas menengah di pasar negara berkembang merupakan pendorong utama pertumbuhan ini.

CEO Swiss Re untuk Reasuransi Jiwa & Kesehatan, Paul Murray, mengatakan dalam sebuah rilis bahwa suku bunga yang lebih tinggi dan pensiunnya generasi baby boomer menghidupkan kembali pasar tabungan asuransi.

|Baca juga: Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Jepang Meroket 108% per Agustus 2024

Dikutip dari insuranceasia, Rabu, 20 November 2024 disebutkan bahwa laporan ini menyoroti permintaan yang kuat untuk produk tabungan, terutama di Amerika Serikat (AS) dan Cina. Penjualan anuitas individu di AS diperkirakan akan melampaui US$400 miliar pada tahun 2024, dibandingkan dengan rata-rata sepuluh tahun sebesar US$234 miliar.

Sementara, di Cina, penurunan suku bunga penjaminan telah mendorong penjualan produk tabungan jangka panjang, sebuah tren yang diperkirakan akan terus berlanjut. Untuk di Eropa, penjualan asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unitlink) meningkat, terutama di Italia dan Perancis.

|Baca juga: Produk Tradisional Masih Mendominasi Komposisi Premi Asuransi Jiwa

Tren ini diantisipasi akan menyebar ke Amerika Serikat dan pasar-pasar lain karena bank-bank sentral menurunkan suku bunga. Konsumen di negara-negara maju juga beralih dari anuitas tetap ke polis yang dikaitkan dengan indeks yang terkait dengan indeks keuangan.

Pemilihan umum AS 2024 dapat memperdalam perbedaan dalam lintasan ekonomi global, memengaruhi pertumbuhan, inflasi, dan kebijakan bank sentral.

Ekonomi RRT diproyeksikan akan melambat lebih lanjut, dengan pertumbuhan PDB diperkirakan sebesar 4,6 persen pada tahun 2025 dan 4,1 persen pada tahun 2026. Langkah-langkah stimulus baru-baru ini dapat meningkatkan kepercayaan jangka pendek tetapi tidak mungkin untuk mengatasi masalah struktural.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post McKinsey: Industri Asuransi Global Dihadang Tantangan untuk Konsisten Tumbuh di 2025
Next Post AFTECH Berkolaborasi dengan Privy Wujudkan Keamanan Transaksi Digital

Member Login

or