Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan premi industri asuransi umum di kuartal I/2024 tercatat sebesar Rp32,72 triliun. Nilai premi asuransi umum tumbuh 26,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp25,94 triliun.
|Baca juga: CIU Insurance Diganjar Peringkat idBBB dengan Prospek Stabil
“Premi asuransi umum yang menjadi anggota AAUI ini memang meningkat,” kata Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa AAUI Trinita Situmeang, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024.
|Baca juga: Bali International Hospital dan Icon Group Berkolaborasi Perkuat Layanan Onkologi di Indonesia
Data yang disampaikan ini berasal dari 72 perusahaan asuransi umum. Menurut Trinita, 12 lini bisnis asuransi umum membukukan pertumbuhan premi pada kuartal I/2024. Hanya tiga lini bisnis yang mengalami pertumbuhan negatif atau terkontraksi, yakni satelit, personal accident, dan surety ship.
|Baca juga: Premi Asuransi Tumbuh 11,25% per April 2024
Pada kuartal I/2024 lini bisnis satelit turun 4,4 persen, lini bisnis personal accident turun 9,3 persen, dan premi lini bisnis surety ship turun 3,8 persen jika dibandingkan dengan premi lini bisnis ini di kuartal I/2023.
Premi terbesar di kuartal I
Dia menjelaskan, tiga lini bisnis asuransi umum yang membukukan premi terbesar pada kuartal I/2024 adalah lini bisnis properti yakni sebesar Rp9,59 triliun, disusul lini bisnis asuransi kendaraan bermotor yang mengumpulkan premi sebesar Rp5,92 triliun, dan lini bisnis asuransi kredit sebesar Rp4,95 triliun.
|Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan BI-Rate Sebesar 6,25%
Lini bisnis asuransi properti mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 51,0 persen, dari Rp6,35 triliun pada kuartal I/2023 menjadi Rp9,59 triliun di kuartal I/2024. Asuransi kendaraan bermotor meningkat 13,8 persen, dari Rp5,20 triliun pada kuartal I/2023 menjadi Rp5,92 triliun pada kuartal I/2024. Sedangkan asuransi kredit mencatatkan pertumbuhan 19,3 persen, dari Rp4,14 triliun di kuartal I/2023 menjadi Rp4,95 triliun di kuartal I/2024.
|Baca juga: Pemegang Saham JMA Syariah Rombak Susunan Direksi, Komisaris, dan DPS
“Kenaikan premi tertinggi dibukukan asuransi energy on shore yakni tumbuh sebesar 369 persen. Kemudian disusul asuransi energy off shore yang preminya naik 94,1 persen dan lini bisnis aviation yang preminya meningkat 84,6 persen. Dari segi angka, lini bisnis asuransi properti mencatatkan kenaikan tertinggi yakni sebesar Rp3,24 triliun,” tutup Trinita.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News