Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan bahwa industry reasuransi nasional mengalami pertumbuhan premi negatif pada kuartal I/2023. Di sisi lain, nilai klaim reasuransi yang dibayarkan pada periode ini justru meningkat.
“Data dari 7 perusahaan reasuransi, nilai premi turun 3,3 persen pada kuartal I/2023 ini,” kata Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa AAUI, Trinita Situmeang, dalam jumpa pers di Jakarta, 30 Mei 2023.
Premi reasuransi pada kuartal I/2023 tercatat sebesar Rp5,22 triliun, terkontraksi sebesar 3,3 persen year on year (yoy) jika dibandingkan dengan premi reasuransi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun.
|Baca juga: Premi Asuransi Umum Tumbuh 16,4 Persen per Kuartal I/2023
Lini bisnis reasuransi masih menjadi penyumbang premi terbesar di kuartal I/2023 dengan nilai Rp3,44 triliun. Kemudian disusul marine cargo dengan nilai premi Rp555 miliar, marine hull dengan premi Rp250 miliar, engineering dengan premi Rp244 miliar, asuransi kredit dengan premi Rp203 miliar, dan aneka dengan premi Rp199 miliar. Sisanya, masing-masing lini bisnis membukukan premi di bawah Rp100 miliar.
Tujuh lini bisnis mencatatkan pertumbuhan negatif, yakni properti (-5,0%), aviation (-13,7%), energy on shore (-25,4%), liability (-23,5%), asuransi kesehatan (-86,4%), asuransi kredit (-31,3%), dan aneka (-6,2%). Sedangkan 7 lini bisnis lainnya mengalami pertumbuhan positif, yakni kendaraan bermotor (4,1%), marine cargo (7,6%), marine hull (9,6%), energy off shore (25,8%), engineering (18,9%), personal accident (23,5%), dan suretyship (45,5%).
Sementara itu dari sisi klaim, menurut Trinita, total nilai klaim yang dibayarkan reasuransi justru meningkat. Pada kuartal I/2023 lalu, 7 perusahaan reasuransi telah membayarkan klaim sebesar Rp1,82 triliun, meningkat 17,4 persen jika dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,55 triliun.
Pembayaran klaim reasuransi terbesar untuk lini bisnis properti dengan nilai Rp1,15 triliun, naik 71,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp673 miliar. Lini bisnis engineering ada di posisi kedua penyumbang klaim, dengan nilai Rp131 miliar, naik 17,4 persen jika dibandingkan dengan kuartal I/2022.
Berikutnya lini bisnis asuransi kredit dengan nilai klaim Rp121 miliar, turun 59,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp311 miliar. Kemudian lini bisnis marine hull dengan nilai klaim Rp103 miliar, tumbuh 0,4 persen jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang sebesar Rp102 miliar.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News