1
1

QBE: Evaluasi Risiko Bantu Industri Maritim Asia untuk Kurangi Klaim

Ilustrasi. | Foto: qbe.com

Media Asuransi, GLOBAL – QBE mengungkapkan penilaian risiko oleh perusahaan asuransi dapat membantu bisnis dalam industri maritim Asia memahami operasi mereka. Kemudian, mengurangi klaim di tengah tantangan sektor yang penuh gejolak.

Industri maritim Asia memiliki peran signifikan, dengan kontribusi sebesar US$145 miliar pada nilai tambah bruto untuk 10 ekonomi Asia pada 2023, yaitu China, Jepang, Singapura, Indonesia, Korea Selatan, Hong Kong, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Taiwan.

Sebanyak 10 ekonomi dari negara itu mewakili 51 persen sektor maritim global, dengan China, Jepang, dan Singapura menyumbang 70 persen dari nilai tambah bruto kawasan. QBE memproyeksikan pertumbuhan produksi sektor maritim di kawasan ini sebesar 3,5 persen pada 2024 dan meningkat menjadi 5,0 persen pada 2025 serta 4,4 persen pada 2026.

Namun, perkembangan geopolitik dapat memengaruhi kinerja sektor ini. Misalnya, ketegangan antara China dan Taiwan dapat menyebabkan hambatan perdagangan, yang diperkirakan menurunkan nilai tambah bruto sektor maritim hingga 2,5 persen dari skenario dasar.

|Baca juga: Menkeu Siap Tekankan Tata Kelola yang Baik dalam Pengelolaan PMN

Konflik di Timur Tengah, seperti perang Israel-Hamas, juga dapat menyebabkan kenaikan harga minyak dan memperlambat pertumbuhan global, menurunkan nilai tambah bruto sektor maritim hingga 0,9 persen pada 2024.

Kepala Maritim QBE Asia Rama Chandran menyatakan memahami lanskap pasar di tengah ketegangan geopolitik dan regulasi emisi karbon butuh persiapan industri untuk menghadapi normal baru. “Keterlibatan dengan penanggung akan membuka jalan yang lebih jelas dengan lebih sedikit hambatan,” ujarnya, dikutip dari Reinsurance News, Jumat, 5 Juli 2024.

Perdagangan maritim dapat mengalami penundaan dan gangguan karena operator mencari rute alternatif dan mengatur ulang logistik. Volume perdagangan impor dan ekspor di kawasan Asia, termasuk pengiriman kontainer yang mengandalkan Terusan Suez, bisa terkena dampak.

Diversifikasi rantai pasokan menjadi perhatian utama, di mana perubahan sumber barang akan memengaruhi volume pengiriman intra-regional dan titik asal regional untuk perdagangan ekstra-regional.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dihujani Risiko, Para Bos di Perusahaan Asuransi Harus Waspada Capai Pertumbuhan Berkelanjutan
Next Post Kecerdasan Buatan Diyakini Berdampak Besar terhadap Permodelan dan Analisis Risko Industri Asuransi

Member Login

or