Media Asuransi, JAKARTA – Laporan terbaru Gallagher Re menyebutkan pasar perjanjian reasuransi properti di Korea mengalami dinamika baru dengan masuknya beberapa reasuradur baru. Persaingan dilaporkan semakin ketat, terutama dalam penempatan excess of loss dibandingkan dengan pengaturan pro rata.
Dalam laporan ‘1st View: Property and Casualty by Country‘, Gallagher Re mencatat, program perjanjian properti di Korea mencatat hasil yang lebih baik pada 2023 dan 2024. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan signifikan dalam frekuensi kerugian risiko besar dan bencana.
|Baca juga: IPOT Rekomendasikan INDY, BBNI, PGAS, dan XIIC untuk Jemput Rezeki Pekan Ini
|Baca juga: Moody’s Perkirakan Kerugian Asuransi Capai Miliaran Dolar Akibat Kebakaran di Los Angeles
Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 15 Januari 2025, persaingan yang lebih ketat terlihat pada penempatan excess of loss, di mana para reasuradur menunjukkan minat yang tinggi terhadap perlindungan tersebut.
Proses pengajuan penawaran berlangsung lebih lama dari biasanya karena penawaran awal tidak sesuai dengan ekspektasi pembeli. Namun, setelah ketentuan penawaran akhir atau Final Offer Terms (FOT) diterbitkan, proses penempatan berjalan dengan lancar.
Pembeli berhasil mengamankan penyesuaian yang menguntungkan pada program proporsional, termasuk peningkatan komisi minimum dalam skala geser, peningkatan pemicu Klausul Partisipasi Kerugian, dan pengurangan persentase partisipasi reasuransi.
|Baca juga: Bukalapak Tempatkan Mayoritas Sisa Dana IPO di Obligasi Pemerintah
|Baca juga: OJK Siapkan 3 Kebijakan Strategis untuk Dukung Pembiayaan Sektor Perumahan
Selain masuknya beberapa pemain baru, pasar Korea juga mencatat perusahaan reasuransi yang sudah ada lebih fokus terhadap mempertahankan pangsa pasar mereka. Perkembangan ini menandai perubahan signifikan dalam lanskap reasuransi properti di Korea, dengan persaingan yang diprediksi terus meningkat di masa mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News