Media Asuransi, GLOBAL – Para pemimpin bisnis di sebagian besar negara G20 tetap khawatir tentang ancaman ekonomi seperti resesi, kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan inflasi meskipun beberapa kondisi ekonomi global menunjukkan perbaikan. Hal itu terungkap dalam survei Forum Ekonomi Dunia dan Zurich Insurance Group.
Survei yang melibatkan 11 ribu pemimpin bisnis di 121 negara tersebut mengidentifikasi kemerosotan ekonomi, kekurangan tenaga kerja dan bakat, serta inflasi sebagai tiga risiko teratas dalam dua tahun ke depan, diikuti oleh kemiskinan dan kesenjangan, serta peristiwa cuaca ekstrem.
|Baca juga: Muhammad Ichsan Diangkat Jadi Dirut Asuransi Untuk Semua (Tap Insure)
|Baca juga: ABB Insurance Broker Berhasil Raih Digital Financial Excellence Awards 2024
Mengutip Insurance Asia, Selasa, 10 Desember 2024, banyak negara G20, termasuk Indonesia, baru-baru ini mengalami banjir parah, curah hujan abnormal, kebakaran hutan, panas ekstrem, atau peningkatan aktivitas badai.
Survei tersebut juga menyoroti meningkatnya kekhawatiran tentang risiko teknologi, khususnya penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI). Di Indonesia, misinformasi dan disinformasi terkait AI diperingkatkan sebagai risiko bisnis teratas.
Risiko penting lainnya bervariasi di setiap wilayah. Selain itu, survei menunjukkan para pemimpin bisnis di Australia menyatakan kekhawatiran atas kekurangan pasokan energi dan pangan, sementara di Korea Selatan menyebutkan polarisasi sosial.
|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi
|Baca juga: Barito Renewables Energy (BREN) Bagi-Bagi Dividen Interim Rp506,16 Miliar
“Dengan mengidentifikasi dan memitigasi berbagai risiko secara proaktif, bisnis dapat membangun ketahanan dan berkembang dalam menghadapi ketidakpastian. Menangani masalah ini secara langsung tidak hanya melindungi operasi tapi juga memposisikan perusahaan untuk sukses berkelanjutan,” pungkas Kepala Bagian Risiko Grup Zurich Insurance Group Peter Giger.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News