1
1

S&P Global: Reasuransi Global Tetap Stabil Meski Kebakaran Hutan Melanda Los Angeles

S&P Global. | Foto: Intelligentinsurer

Media Asuransi, GLOBAL – Kerugian yang diasuransikan akibat kebakaran hutan yang melanda Los Angeles diproyeksikan signifikan. Namun, menurut laporan S&P Global, kondisi reasuransi global diperkirakan tetap stabil.

“Meski dampaknya cukup besar, para reasuradur global mampu mengelola situasi ini. Kerugian kebakaran hutan diperkirakan tetap berada dalam anggaran bencana alam untuk kuartal pertama 2025,” tulis S&P Global, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 24 Januari 2025.

|Baca juga: Nasabah AJB Bumiputera, Jiwasraya, dan Wanaartha Life, Simak Update Info dari OJK Berikut

|Baca juga: Jasindo Perluas Program Asuransi Pertanian untuk Meningkatkan Swasembada Pangan

Salah satu faktor yang membuat reasuransi global tetap tangguh adalah kapitalisasi yang kuat dan penerapan praktik underwriting yang disiplin. Poin keterikatan yang lebih tinggi pada cakupan bencana properti juga membantu reasuradur menyerap kerugian tanpa berdampak signifikan pada pendapatan.

Selain itu, perusahaan asuransi utama diperkirakan mampu menahan beban kerugian. Mereka didukung oleh hasil keuangan yang solid pada 2024 serta pengurangan cakupan polis di daerah rawan kebakaran hutan, terutama di California.

Kebakaran hutan ini menjadi pembuka musim bencana alam 2025, setelah 2024 yang penuh tantangan. Total kerugian bencana alam yang diasuransikan secara global pada tahun lalu mencapai US$140 miliar, menjadikannya tahun ketiga dengan biaya tertinggi sepanjang sejarah.

|Baca juga: Kebakaran di Los Angeles Berpotensi Buat Perusahaan Asuransi Korea Selatan Merugi Rp950 Miliar

|Baca juga: Anak Usaha Digugat PKPU, Ini Penjelasan Manajemen Wijaya Karya (WIKA)

“Kami melihat adanya moderasi harga reasuransi bencana properti dari puncaknya. Namun, para reasuradur tetap fokus untuk menjaga syarat dan ketentuan yang kuat,” kata S&P Global.

Dengan manajemen risiko yang baik dan kekuatan finansial, industri reasuransi global diprediksi mampu menghadapi berbagai potensi bencana di tahun-tahun mendatang tanpa gangguan berarti.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BNI Bukukan Laba Rp21,67 Triliun di Tahun 2024
Next Post Pemerintah Australia Kaji Ulang Rencana Kenaikan Premi Asuransi Kesehatan Swasta

Member Login

or