Media Asuransi, GLOBAL – Survei CIMB Singapura mengungkapkan sebanyak 39 persen penduduk Singapura ragu dalam menggunakan asuransi sebagai alat investasi. Kendati demikian, asuransi tetap menjadi tiga alat keuangan teratas yang disukai oleh penduduk Singapura guna mencapai pertumbuhan keuangan.
|Baca juga: Setorkan Aset Inbreng, Bank Banten Rights Issue 11,36 Miliar Saham
|Baca juga: Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim terkait Perkembangan Pemulihan Sistem
Mengutip Insurance Asia, Selasa, 22 April 2025, studi ini merupakan kolaborasi dengan Nanyang Centre for Marketing and Technology. Survei ini juga dilakukan oleh lebih dari 500 penduduk Singapura yang berusia 26 hingga 60 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan meskipun 71 persen responden memiliki beberapa bentuk rencana keuangan, namun hanya 48 persen yang telah mulai merencanakan masa pensiun. Hal ini berdasarkan alasan penduduk yang fokus pada kewajiban keuangan lainnya, ketergantungan pada tabungan CPF, dan kurangnya pengetahuan.
|Baca juga: Ciptakan Ekonomi Inklusif, BRI Group Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita di Hari Kartini
|Baca juga: Waspada, Tarif AS Diramal Hantam Investasi dan Likuiditas Industri Perbankan RI!
Meskipun 52 persen responden percaya mereka membutuhkan lebih dari US$760 ribu (S$1 juta) untuk mandiri secara finansial, namun 63 persen menargetkan untuk mencapai tujuan antara usia 40 dan 60 tahun. Hal ini berbeda dengan penggunaan tabungan, deposito, dan saham yang lebih luas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News