1
1

Swiss Re: Lonjakan Inflasi Berdampak terhadap Industri Reasuransi Global

Ilustrasi lini asuransi properti. | Foto: freepick

Media Asuransi, GLOBAL – Kepala Ekonom Swiss Re Wilayah APAC John Zhu menunjukkan dua pengamatan utama yang perlu diperhatikan tentang inflasi. Adapun dalam webinar utama Asia 2023, Swiss Re menyelidiki tren, dampak, dan implikasi inflasi pada industri reasuransi.

“Pertama, kami pikir jalan kembali ke bawah menuju target inflasi bank sentral akan lebih lambat dan lebih bergelombang daripada inflasi dalam perjalanan naik,” kata Zhu, dikutip dari laman Insurance Business, Rabu, 15 Mei 2024.

Poin kedua, lanjutnya, adalah bahwa negara-negara akan berada dalam siklus yang berbeda. Ke depan, para ekonom sering melihat tekanan biaya pipa untuk perusahaan, yang sering diukur dengan indeks harga produsen.

|Baca juga: Swiss Re Prediksi Industri Asuransi Timur Tengah dan Pakistan Cerah di 2024

Meskipun pergeseran menuju normalisasi kebijakan moneter berpotensi meningkatkan pendapatan investasi bagi perusahaan reasuransi dalam jangka menengah dan panjang, namun hal ini juga diperkirakan meningkatkan volatilitas pasar. Skenario ini memberikan dampak yang beragam bagi sektor reasuransi, yang memengaruhi berbagai lini bisnis secara berbeda.

Dia mengakui, selama bertahun-tahun menjadi ekonom, dirinya belum pernah membahas tingkat detail seperti ini ketika berbicara tentang inflasi dan perkiraan. CPI tidak lagi cukup.

“Kami sekarang melihat lebih dalam pada tingkat sektor industri dan juga mencoba untuk menemukan hubungan baru dalam hal bagaimana kami memperkirakan biaya konstruksi, dinamika penawaran dan permintaan di masing-masing negara, (dan) tekanan upah,” kata Zhu.

Dia menilai, yang paling sensitif adalah sektor bisnis jangka pendek seperti properti, yang terdampak oleh kenaikan biaya konstruksi. Demikian pula, bisnis motor menghadapi tantangan dari meningkatnya biaya perbaikan. Di sisi lain, klaim kecelakaan yang bersifat long-tail menjadi lebih kompleks karena meningkatnya biaya medis dan upah.

Dengan kondisi seperti ini, perusahaan reasuransi disarankan untuk mengadopsi pendekatan proaktif dengan memasukkan pertimbangan inflasi ke dalam strategi penetapan harga, pengaturan cadangan, dan penataan program reasuransi sejak dini untuk memitigasi potensi dampaknya.

|Baca juga: Swiss Re Yakin Pertumbuhan Premi Bakal Cerah di China, Apa Alasannya?

“Pandangan strategis ini sangat penting karena industri ini menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh lingkungan ekonomi yang berfluktuasi,” terang Zhu.

Pakar Klaim Swiss Re Dawn Tan mengatakan inflasi dapat mengakibatkan biaya klaim yang lebih tinggi bagi perusahaan asuransi dan juga dapat membuat para pemegang polis terekspos pada risiko kekurangan asuransi. “Bagaimana kita mengatasi hal ini?” ucapnya.

“Penanggung dapat bekerja sama dengan perusahaan asuransi mereka untuk melakukan tinjauan dan penilaian properti secara teratur untuk memperbarui nilai pertanggungan saat ini, sehingga mengurangi risiko kekurangan asuransi. Hasil penilaian juga perlu dikaji untuk memastikan bahwa nilai tersebut realistis dan telah mencerminkan dampak inflasi,” pungkas Tan.

Editor: Angga Bratadharma

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Polemik Jurnalistik Investigasi di RUU Penyiaran, Legislator: Agar Dapat Dikontrol KPI!
Next Post Pasar Asuransi Umum Malaysia Diprediksi Melonjak Jadi US$6,8 Miliar di 2028

Member Login

or