1
1

Terindikasi Dugaan Aktivitas Kartel, Regulator Jepang Pantau 4 Perusahaan

Petugas Penaggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), berusaha memadamkan api yang membakar mess pekerja perusahaan kosmetik di Jalan Swadharma Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jum'at (12/5/23). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, GLOBAL – Financial Services Agency (FSA) Jepang telah memerintahkan empat perusahaan asuransi non-jiwa besar yang berbasis di negara tersebut untuk melaporkan dugaan pembentukan kartel untuk menyesuaikan premi asuransi kebakaran untuk klien korporat.

Merujuk pada laman Business Insurance Mag, adapun perusahaan asuransi yang diduga termasuk Tokio Marine & Nichido Fire, Sompo Jepang, Mitsui Sumitomo, dan Aioi Nissay Dowa. FSA mengeluarkan perintah tersebut awal bulan ini, berdasarkan peraturan yang diberlakukan oleh undang-undang bisnis asuransi di negara tersebut.

|Baca juga; Fortitude Re Resmi Menutup Dua Transaksi Reasuransi di Jepang

Menurut sebuah laporan dari Jiji Press, keempat perusahaan besar tersebut diyakini telah menawarkan tarif premi asuransi kebakaran yang sangat berbeda dari yang sebelumnya kepada grup kereta api swasta besar. Investigasi internal terkait masalah tersebut saat ini sedang berlangsung. Sumber yang mengetahui skandal tersebut menunjuk Tokio Marine sebagai perusahaan asuransi yang memainkan peran utama dalam menyesuaikan premi.

Beberapa perusahaan bekerja sama untuk menawarkan asuransi kebakaran kepada satu perusahaan adalah bagian dari norma, karena pertanggungan semacam ini dapat menimbulkan risiko besar bagi perusahaan asuransi. Namun, pengaturan dan manipulasi harga oleh suatu kelompok didefinisikan sebagai aktivitas kartel yang ilegal di seluruh dunia.

Kejatuhan yang dihasilkan dari tuduhan tersebut telah menyebabkan saham Sompo dan Tokio Marine jatuh. Sompo mencatat kerugian satu hari terbesar sejak akhir November 2022 akibat skandal tersebut, sementara Tokio Marine mengalami kerugian satu hari terbesar sejak pertengahan Maret. Di tempat lain di negara tersebut, NEXI Jepang telah mengakuisisi saham di penyedia solusi risiko Afrika ATI dengan suntikan modal sebesar US$14,8 juta. 
 
Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perubahan Regulasi, Asuransi China Kumpulkan Dana Lebih Banyak dan Lebih Cepat
Next Post ICAEW:  Pentingnya Penerapan Kebijakan Taksonomi ASEAN di Asia Tenggara

Member Login

or