Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai salah satu lembaga yang menaungi pelaku profesi sektor keuangan, Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) menyadari pentingnya penerapan kebijakan Taksonomi ASEAN di Asia Tenggara. Dimulainya penerapan kebijakan ini menunjukkan komitmen kawasan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan, pembangunan ekonomi, dan integrasi regional. Komitmen ini tentunya perlu didorong dengan terciptanya penerapan kerangka kerja taksonomi yang kuat.
Taksonomi ASEAN sendiri adalah panduan yang dirancang untuk memungkinkan transisi yang adil menuju adopsi keuangan berkelanjutan oleh negara anggota ASEAN. Panduan ini menyediakan keselarasan prinsip-prinsip dasar dan membantu menyelaraskan klasifikasi kegiatan dan aset berkelanjutan di seluruh ASEAN.
Mengingat penerapan taksonomi yang komprehensif membutuhkan kolaborasi dan pengembangan kapasitas di antara negara-negara anggota ASEAN, tentunya dibutuhkan usaha serta kolaborasi nyata dari jajaran pemerintahan negara ASEAN untuk memastikan taksonomi berjalan mulus.
ICAEW Head of Indonesia, Conny Siahaan, menyatakan bahwa pihaknya melihat pemerintah telah bekerja keras dalam mendorong kerja sama regional untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan berkelanjutan dan mengembangkan pemahaman bersama tentang tujuan lingkungan hidup.”
|Baca juga: OJK Dukung Penuh Transisi Energi Terbarukan di ASEAN
“Dengan bekerja sama, negara-negara anggota ASEAN dapat mempercepat penerapan taksonomi ini dan memaksimalkan dampak positifnya bagi kawasan. Dengan semangat yang dibangun oleh pemerintah, kami di ICAEW pun mendukung langkah-langkah kebijakan dari Taksonomi ASEAN terutama dalam mendorong semua pemangku kepentingan untuk mengenal lebih lanjut tujuan dan manfaat dari kebijakan ini,” kata Conny dalam keterangan resmi, Selasa, 27 Juni 2023.
Lantas, seperti apa peran dan tujuan terciptanya Taksonomi ASEAN?
- Meningkatkan Keuangan Berkelanjutan. ASEAN menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk bertransisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon. Taksonomi ini memberikan kejelasan bagi investor, lembaga keuangan, dan bisnis dengan mendefinisikan apa saja yang memenuhi syarat sebagai kegiatan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan.
- Mempromosikan Perlindungan Lingkungan dan Aksi Iklim. Kerangka kerja taksonomi di ASEAN memainkan peran penting dalam mempromosikan perlindungan lingkungan dan aksi iklim. Hal ini, pada gilirannya, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim, melestarikan keanekaragaman hayati, dan melindungi ekosistem. Selain itu, taksonomi ini mendorong inovasi dan pengembangan teknologi ramah lingkungan karena perusahaan berusaha untuk memenuhi standar keberlanjutan yang ditetapkan oleh taksonomi tersebut.
- Memfasilitasi Integrasi Regional. Kerangka kerja Taksonomi ASEAN juga memfasilitasi integrasi regional dengan menciptakan bahasa yang sama untuk keberlanjutan. Standarisasi ini membantu bisnis untuk menavigasi investasi, perdagangan, dan kolaborasi lintas batas dengan lebih efisien. Hal ini meningkatkan transparansi dan kepercayaan, yang pada akhirnya mendorong kerja sama ekonomi yang lebih besar di antara negara-negara ASEAN.
“Komitmen ASEAN terhadap pembangunan berkelanjutan dan integrasi regional harus didukung oleh penerapan kerangka kerja taksonomi yang kuat. Dengan penerapan taksonomi ini, maka akan membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi sekaligus mengatasi tantangan lingkungan yang mendesak. Oleh karena itu, ICAEW juga akan terus mendorong dan mendukung upaya kolektif yang dibangun oleh pemerintah Indonesia untuk membuka jalan dalam menciptakan Tanah Air yang lebih hijau, lebih tangguh, dan sejahtera,” tutur Conny.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News