Media Asuransi, GLOBAL – Tokio Marine Kiln (TMK) dan Marsh baru-baru ini meluncurkan fasilitas asuransi eksklusif yang dirancang khusus untuk pelabuhan dan terminal. Produk ini menawarkan perlindungan terhadap gangguan bisnis yang disebabkan oleh faktor seperti ketegangan geopolitik, gangguan perdagangan, dan cuaca ekstrem.
CEO UK Marine Marsh Specialty Louise Nevill menyatakan kapasitas perlindungan mencapai hingga US$50 juta. Sedangkan frekuensi dan tingkat keparahan peristiwa gangguan bisnis akibat geopolitik dan insiden terkait cuaca semakin meningkat di seluruh dunia.
|Baca juga: Penjelasan Allianz tentang Izin Pembentukan Unit Usaha Syariah yang Dicabut OJK
|Baca juga: Allianz Syariah Sudah Spin Off, OJK Cabut Izin Unit Usaha Syariah
“Konsekuensi dari peristiwa ini sangat merugikan bisnis yang bergerak di perdagangan internasional. Fasilitas baru ini memberikan perlindungan yang cepat bagi klien pelabuhan dan terminal untuk melanjutkan operasi normal dengan segera setelah gangguan terjadi,” ujar Nevill, dikutip dari laman Insurance Asia, Senin, 30 September 2024.
Produk ini dikembangkan oleh spesialis Marine Cargo & Logistics dari Marsh, dan dipimpin oleh Ed Parker, Kepala Special Risks di TMK. Cakupan asuransi ini menjawab kekurangan dalam asuransi tradisional yang biasanya hanya mencakup gangguan akibat kerusakan fisik atau hambatan akses di pelabuhan.
Asuransi baru ini menawarkan perlindungan tambahan jika kapal dialihkan atau menolak berlabuh karena faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik atau kondisi cuaca ekstrem.
Sebelumnya, Marsh juga telah memperkenalkan produk asuransi blokade pelabuhan senilai US$50 juta yang melindungi dari kerugian pendapatan akibat insiden pihak ketiga seperti tenggelamnya kapal atau bencana alam.
|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?
|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kibarkan ‘Bendera Putih’, Ini Kata OJK!
Peluncuran ini menjadi sangat relevan mengingat gangguan perdagangan global yang baru-baru ini terjadi, seperti krisis Laut Merah, konflik di Ukraina, serta penurunan lalu lintas di Terusan Suez. Kejadian-kejadian ini semakin menekankan pentingnya perlindungan yang komprehensif bagi industri perdagangan dan logistik global.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News