Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance, optimistis menyongsong tahun 2025. Tugu Insurance memperkirakan kenaikan pendapatan premi bruto pada tahun 2025 sebesar 10 persen dibandingkan pencapaian tahun 2024.
“Proyeksi 2025 kalau untuk konsolidasi sebenarnya kita relatif agak tinggi, ada 10 persen dibandingkan target kita di tahun 2024. Tetapi untuk 2024 sendiri preminya sebenarnya sampai dengan saat ini sudah terlampaui, jadi sebenarnya mungkin akan lebih tinggi dari target yang kita bicarakan di awal,” kata Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance, Emil Hakim, dalam jumpa pers pekan lalu.
|Baca juga: Tugu Insurance Bukukan Kinerja Positif
Lebih lanjut dia jelaskan bahwa laba konsolidasi di tahun 2025 diperkirakan tumbuh 10 persen dibandingkan pencapaian tahun 2024. Salah satu faktor pendorongnya, pada 2025 akan ada beberapa aksi korporasi. Termasuk, Tugu Insurance akan melakukan optimalisasi aset perusahaan yang berada di luar negeri.
Emil menjelaskan, saat ini proses tersebut sedang berjalan dan kemungkinan baru terealisasi pada 2025. “Untuk nilainya kita sedang mencari angka yang paling wajar dari aset-aset itu. Kita tidak bisa sampaikan saat ini. Nilainya mungkin cukup besar,” jelasnya.
|Baca juga: Tugu Insurance Pede Premi Tembus Rp10 Triliun di 2029, SDM Kompeten hingga Digitalisasi Jadi Amunisi!
Sementara itu, hingga September 2024, Tugu Insurance mencatatkan total premi bruto konsolidasi sebesar Rp6,8 triliun. Nilainya naik 26 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan total premi bruto Tugu Insurance tersebut terutama disumbangkan oleh Class of Business (CoB) Fire and Property, Engineering, serta Marine Hull.
Di sisi lain, Tugu Insurance mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,6 triliun hingga September 2024, tumbuh 23 persen yoy. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan hasil underwriting dari Rp520 miliar pada September 2023 menjadi Rp725 miliar di September 2024, serta peningkatan pendapatan operasional lainnya dari Rp347 miliar menjadi Rp420 miliar pada periode yang sama.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News