Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) membeberkan strategi utama untuk memperkuat pertumbuhan bisnisnya di kemudian hari. Merujuk data Public Expose 2024 Tugu Insurance, tercatat emiten asuransi dengan kode TUGU ini menargetkan premi bruto terkonsolidasi Rp10 triliun dan laba bersih Rp850 miliar pada 2029.
Untuk mencapai target tersebut, Tugu Insurance mengungkapkan memiliki lima pilar utama yang menjadi strategi, yakni optimalisasi bisnis captive, ekspansi bisnis non-captive, transformasi aset, transformasi Sumber Daya Manusia (SDM), serta digitalisasi proses bisnis dan manajemen risiko.
|Baca juga: Lima Direksi Tugu Insurance Kompak Borong Saham TUGU
|Baca juga: Dikabarkan Jadi Dirut Marein (MREI), Robby Loho Mundur sebagai Preskom
“Faktor pendukung utama adalah peningkatan layanan komprehensif, digitalisasi dari ujung ke ujung, sumber daya manusia berbasis kompetensi, dan budaya pola pikir pertumbuhan,” demikian dikutip dari laporan Tugu Insurance, Senin, 2 Desember 2024.
Hingga September 2024, Tugu Insurance mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 26 persen dari Rp5,4 triliun menjadi Rp6,8 triliun. Segmen non-captive, terutama dari BUMN, tumbuh signifikan 107 persen, dari Rp630 miliar menjadi Rp1,3 triliun. Sedangkan segmen captive dari Grup Pertamina meningkat 15 persen dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,4 triliun.
Perusahaan kini juga tengah mempersiapkan implementasi PSAK 117 yang akan berlaku pada 2025. Langkah ini melibatkan penguatan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung penyajian laporan keuangan sesuai standar baru.
|Baca juga: Mandiri Sekuritas Hadirkan Growin’ Syariah, Solusi Investasi Berkah di Pasar Modal Indonesia
|Baca juga: Asuransi Jasindo Berkomitmen Mendukung Pembangunan Nasional
“Saat ini Tugu Insurance dalam tahap memperkuat infrastruktur informasi teknologi untuk implementasi PSAK 117, dan mempersiapkan sistem yang dapat mendukung proses dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar PSAK 117 sehingga diharapkan proses migrasi dapat berjalan mulus di tahun 2025,” tulis Tugu Insurance.
Di samping itu, Tugu Insurance melaporkan, sepanjang Januari hingga September 2024, harga saham mereka mencatatkan kenaikan sebesar 13,3 persen, yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan IHSG sebesar 2,8 persen dan indeks saham sektoral IDXFINANCE sebesar 4,8 persen selama periode yang sama.
|Baca juga: Biaya Kesehatan Naik, Asuransi Tetap Penuhi Klaim Nasabah
|Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Pentingnya Self Reward Buat Diri Sendiri!
Ke depannya, Tugu Insurance memastikan akan menerapkan strategi yang lebih konservatif dan meningkatkan prinsip kehati-hatian (prudent), termasuk dalam hal pembentukan cadangan teknis.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News