1
1

Warga Australia Pusing Akibat Tarif Premi Asuransi Rumah Kian Melangit

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Kemampuan terjangkau untuk asuransi rumah di Australia semakin memburuk dengan lonjakan signifikan dalam jumlah rumah tangga yang mengalami tekanan finansial akibat premi yang meningkat.

Menurut laporan dari Actuaries Institute, jumlah rumah tangga yang mengalami stres terjangkau asuransi rumah meningkat sebesar 30 persen dalam setahun terakhir dan kini memengaruhi 1,6 juta rumah tangga.

“Rumah tangga ini, rata-rata, menghabiskan 9,6 minggu dari pendapatan kotor mereka untuk asuransi rumah, angka yang tujuh kali lebih tinggi dari rata-rata nasional,” jelas laporan tersebut, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 28 Agustus 2024.

Laporan tersebut menunjukkan 15 persen rumah tangga kini dikategorikan sebagai stres terjangkau, naik dari 12 persen tahun lalu.

Situasi ini diperburuk oleh kenaikan sembilan persen dalam premi asuransi median. Rumah-rumah yang terletak di daerah berisiko tinggi untuk banjir dan siklon, yang menghadapi lima persen premi tertinggi, mengalami kenaikan yang bahkan lebih tajam, lebih dari 30 persen.

|Baca juga: KPK Langsung Tahan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Jasindo

|Baca juga: Geger Kasus Suap di BEI, Bos Bursa Buka Suara

Sharanjit Paddam, penulis utama laporan, menyoroti meskipun asuransi tetap umumnya terjangkau bagi 85 persen rumah tangga, namun jumlah yang semakin banyak yang kesulitan membayar premi adalah hal yang mengkhawatirkan.

Krisis terjangkau ini sebagian disebabkan oleh kenaikan premi asuransi yang melebihi pertumbuhan upah, sebuah tren yang diperkirakan terus berlanjut dengan meningkatnya risiko bencana alam terkait iklim. Queensland Tenggara memimpin dalam jumlah rumah tangga yang menghadapi tekanan terjangkau ekstrem, mencerminkan pertumbuhan populasi yang cepat.

Namun, wilayah seperti Queensland barat daya, Northern Rivers NSW, Australia Barat regional, dan Teritorial Utara adalah yang paling terdampak, dengan setengah dari rumah tangga di area ini menghabiskan lebih dari satu bulan pendapatan mereka untuk asuransi akibat risiko banjir dan siklon yang tinggi.

Laporan ini juga mengeksplorasi dampak pada pasar pinjaman rumah Australia yang bernilai US$2,3 triliun, mengungkapkan lima persen rumah tangga dengan hipotek mengalami stres terjangkau asuransi rumah.

|Baca juga: Profil Pramono Anung Usai Diusung PDIP sebagai Cagub Jakarta

|Baca juga: Bangkok Bank Lepas 1,73 Miliar Saham Bank Permata (BNLI), Ini Tujuannya

Rumah tangga ini, sebanyak 180 ribu, membayar premi tahunan rata-rata sebesar US$5.216, yang lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional sebesar US$2.124.

Situasi ini menimbulkan risiko potensial tidak hanya bagi rumah tangga ini tetapi juga bagi pemberi pinjaman dan sistem keuangan secara keseluruhan, terutama jika rumah rusak akibat bencana alam dan tidak diasuransikan atau kurang diasuransikan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Warga Singapura Ngeluh Sulit Capai Kebebasan Finansial, Kok Bisa?
Next Post Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan, Pertamina Groundbreaking Area Penyangga di Kilang Balongan

Member Login

or